Di Balik Rombongan Besar Raja Saudi
Dream - Raja Salman bin Abdul Aziz sudah memulai tur Asia. Hari Minggu (26/2/2017) lalu, rombongan Raja Arab Saudi sudah mendarat di Malaysia untuk mengawali kunjungan 31 hari di sejumlah negara Asia.
Raja berusia 81 tahun itu rencananya menyambangi sejumlah negara. Setelah negeri jiran itu, Raja yang bertahta sejak 23 Januari 2015 ini akan berkunjung ke Indonesia, Brunei Darussalam, China, Jepang, dan juga Maladewa.
Kunjungan ini sangat bersejarah, terutama bagi Indonesia dan Jepang. Setelah hampir setengah abad kunjungan Raja Faisal bin Abdulaziz, baru kali ini Raja Saudi berkunjung kembali ke dua negara ini.
Sama dengan kunjungan Raja Faisal dekade 1970an, tur Raja Salman kali ini juga untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara di Asia. Kala itu Saudi akan membuka diri terhadap investasi negara-negara Asia, dan juga berinvestasi dengan berbagai negara ini.
Laman Reuters menulis, Saudi ingin membangun hubungan lebih erat dengan negeri pengimpor minyak dan meningkatkan kesempatan investasi, salah satunya dengan menjual saham Saudi Aramco, perusahaan minyak negeri Petro Dolar itu.
Negeri gurun ini memang berencana melepas 5 persen saham Saudi Aramco melalui mekanisme IPO pada 2018. Dan disebut-sebut bakal menjadi IPO terbesar sejagat.
Tak hanya itu. Saudi juga membuka pintu yang seluas-luasnya bagi negara-negara Asia. Tahun lalu, negeri ini telah menyusun cetak biru sosial ekonomi mereka. Dikenal dengan Vision 2030, Saudi akan membangun ekonominya dengan industri non-minyak; usaha mikro, kecil, dan menengah alias (UMKM); serta investasi lain dengan memberdayakan rakyat Saudi sebagai tenaga kerja.
Untuk itulah Saudi seolah all out dalam tur kenegaraan ini. Mereka melakukan kunjungan kolosal. Lihat saja rencana kunjungan ke Indonesia. Mereka memboyong 1.500 orang, yang di dalamnya ada 25 pangeran dan 10 menteri.
Tentu Saudi tak ingin main-main untuk meyakinkan negara-negara yang bakal dikunjunginya, baik untuk menanamkan maupun menarik investasi. Ibarat orang jualan, mereka berusaha meyakinkan calon pembeli dengan semaksimal mungkin. Dengan kekuatan penuh.
Reuters juga menulis bank dan perusahaan negara-negara Asia diharapkan punya peran lebih besar terhadap rencana pembangunan industri non-minyak dan memperluas investasi internasional. Semua ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pendapatan ekspor minyak.
Peneliti King Faisal Centre for Research and Islamic Studies asal Jepang, Makio Yamada, sebagaimana dilansir Sputnik News, mengatakan, Riyadh dan Tokyo, "telah mulai bekerja sama pada penciptaan hubungan ekonomi yang lebih beragam di antara mereka."
Sputnik News juga menulis bahwa baru-baru ini, SoftBank Japan dan Riyadh berencana bekerja sama dengan investasi lebih dari US$45 miliar atau sekitar Rp600 triliun untuk kerja sama di bidang teknologi sebagai usaha mendiversifikasi industri Saudi.
Di Malaysia, tulis Reuters, Aramco diharapkan menandatangani perjanjian dengan Petronas untuk proyek Pengembangan Terintegrasi Kilang dan Petrokimia (RAPID). Saudi juga mencari kerja sama sumber daya manusia dan dan industri. Raja Saudi yang terakhir kali berkunjung ke Malaysia adalah Raja Abdullah, 11 tahun silam.
Sementara di Indonesia, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, Jakarta berharap Raja Salman akan meningkatkan investasi hingga US$25 miliar atau sekitar Rp333 triliun. "Tadi Bapak Presiden mengharapkan bahwa investasi Arab Saudi ini secara keseluruhan bisa sampai dengan US$25 miliar," kata Pramono.
Pertamina dan Saudi Aramco disebut-sebut akan bekerja sama dalam pertambangan minyak di Cilacap dengan nilai US$6 miliar. Selain itu, juga akan ada proyek lain yang akan ditandatangani, kurang lebih sebesar US$1 miliar dan proyek-proyek lainnya.
Selain itu, Saudi juga ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan usaha kecil dan menengah.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi Bakal Operasikan Taksi Terbang Angkut Jemaah Haji dan Umroh
Arab Saudi saat ini sedang membuat persiapan untuk menggunakan taksi terbang sebagai moda transportasi baru selama musim haji.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tetapkan Libur Lebaran 2024 Maksimal 5 Hari, Bagaimana Indonesia?
Pemerintah Arab Saudi menetapkan libur Hari Raya Idul Fitri 5 hari, bagaimana dengan Indonesia?
Baca SelengkapnyaTahun Ini Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji
Selain kuota haji yang semakin banyak, terdapat peningkatan layanan haji lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan hanya Indonesia, 6 Negara Ini Juga Bagi-Bagi THR Saat Hari Raya Keagamaan
6 negara ini juga bagi-bagi THR saat hari raya keagamaan
Baca SelengkapnyaPuasa Ramadan Terpanjang dan Terpendek di Berbagai Negara, Ini Penyebabnya
Rata-rata lamanya durasi puasa antara 12-13 jam. Namun, ada negara yang bahkan berpuasa sampai 20 jam.
Baca SelengkapnyaPenampakan Rumah Sultan Bandung Terbengkalai 20 Tahun, Tinggalkan Banyak Mobil Mewah
Penampakan rumah mewah terbengkalai 20 tahun milik sultan Bandung
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Waktu Atasan Minta Revisi Cepat
Sahabat Dream pasti pernah merasa kesal saat bos meminta buru-buru revisi kerjaan. Reaksi kamu kaya Dremitie ini nggak?
Baca Selengkapnya