Dream - Para pemilik modal Amerika Serikat (AS) menempatkan Indonesia sebagai tujuan utama investasi di kawasan Asia Tenggara. Keyakinan ini tetap muncul meski Indonesia masih bergulat dengan masalah korupsi dan kesulitan dalam berusaha.

Mengutip laporan Thenation, Rabu, 3 September 2014, pemodal AS memilih Indonesia, Vietnam, dan Myanmar sebagai tiga negara tujuan utama investasi perusahaan AS di masa depan.

Berkutat di posisi terbawah adalah Brunei Darussalam dan Laos.

Dalam laporan Asean Business Survey Outlook 2015 yang diterbitkan Kadin AS atau American Chamber of Commerce (AmCham) di AS dan Singapura, para pemodal mengaku tak puas dengan kinerja Thailand.

Negeri gajah putih ini setahun sebelumnya bertengger di posisi ketiga sebagai tujuan investasi paling atraktif di ASEAN.

"Masalah instabilitas dan sistem politik serta korupsi merupakan tantangan terbesar bagi 80 persen dan 71 persen responden," ungkap survei tersebut.

Berikut adalah negara-negara ASEAN yang bakal jadi incaran investasi para pemodal AS:

1. Kamboja

1. Kamboja

Kekuatan utamanya terletak pada upah buruh yang murah dan sentimen positif dari AS. Korupsi masih menjadi masalah utama terlihat dari 92 persen, reponden menyatakan kekhawatirannya. Tingkat responden ini naik dari sebelumnya 65 persen.

2. Indonesia

2. Indonesia

Indonesia dinobatkan sebagai tujuan ekspansi bisnis utama para pemodal AS. Namun Indonesia dianggap masih menghadapi tantangan dalam persoalan kemudahan berbisnis. Kurangnya dukungan infrastruktur dianggap menjadi masalah besar yang bisa menghambat bisnis.

Tantangan lain yang dihadapi Indonesia adalah korupsi, minimnya sumber daya manusia terlatif, bea cukai, serta problem hukum dan regulasi. Kepuasan terhadap keamanan individu telah meningkat 24 persen sejak 2009.

3. Malaysia

3. Malaysia

Sentimen positif dari pemodal AS terlihat dari kualitas infrastrktur serta harga sewa perkantoran yang murah. Malaysia juga menikmati pertumbuhan moderat dalam berbagai faktor berbisnis.

Di sisi lain, korupsi dan keamanan masih menjadi tantangan. Negeri jiran ini tengah menghadapi isu besar jebakan kelas menengah dibandingkan negara tetangganya di ASEAN.

4. Myanmar

4. Myanmar

Aktivitas ekspansi bisnis di Myanmar memang tengah populer. Hal ini didukung upah buruh yang murah, keamanan, dan sentimen positif dari pemodal AS. Bahkan perusahaan AS kini terlihat lebih memilih Myanmar dibandingkan negara ASEAn lainnya.

Sayangnya, pebisnis AS masih menemukan 11 dari 16 faktor utama berbisnis yang jadi tantangan buat Myanmar. Faktor penghambat utama berasal dari harga rumah, infrastruktur, minimnya SDM terlatih, dan harga sewa kantor.

5. Filipina

5. Filipina

Tingkat kepuasan pemodal AS terhadap Filipina meningkat terhadap sembilan dari 16 faktor bisnis dalam lima tahun terakhir. Peningkat kepuasan terhadap stabilitas politik dan pemerintahan sebesar 23 persen menjadi yang tertinggi.

Sebanyak 86 persen responden mengaku puas dengan sentimen positif dari AS dan 78 persen puas dengan banyaknya SDM terlatih di Filipina. Namun Filipina masih menghadapi masalah korupsi, infrastruktur, kepabeanan, serta struktur pajak.

6. Singapura

6. Singapura

Singapura menjadi kota dengan tingkat kepuasan tertinggi pebisnis AS dibandingkan negara-negara di ASEAN. Kekuatn utama Singapura terletak pada sisi keamanan, stabilnya pemerintahan dan sistem politik, infrastruktur, serta minimnya tindakan korupsi.

7. Vietnam

7. Vietnam

Vietnam menempati posisi kedua sebagai negara tujuan ekspansi bisnis perusahaan AS di ASEAn. Kekuatan Vietnam terletak pada murahnya upah buruh serta tingkat keamanan. Korupsi masih menjadi penghambat utama bagi Vietnam dengan 69 persen responden mengaku belum puas terhadap upaya pemberantasan ini.