Dream - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Juli 2015 sebesar 0,93 persen. Adanya kenaikan harga pada hampir semua indeks kelompok pengeluaran memicu laju inflasi.

Data BPS melaporkan Kelompok bahan makanan naik 2,02 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen; kelompok sandang 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,34 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,74 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaika harga pada Juli 2015, antara lain tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, tarif kereta api, tarif kendaraan rental dan travel.

Selain kenaikan harga tarif transportasi, kenaikan biaya masuk sekolah pun turut mendorong terciptanya inflasi bulan Juli ini.

Kenaikan harga juga diperlihatkan pada beberapa bahan makanan seperti ikan, daging, ayam, cabai merah, cabai rawit, beras, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Namun, bawang merah, telur ayam, tomat sayur mengalami penurunan harga. Begitu pun dengan emas perhiasan dan tarif tol yang sempat didiskon selama libur lebaran.

Dari 82 kota IHK, tercatat 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 3,18 persen dengan IHK 121,65 dan terendah terjadi di Pematangsiantar 0,06 persen dengan IHK 123,59. Sementara deflasi terjadi di Tanjung Pandan 0,48 persen dengan IHK 125,30 dan Merauke 0,65 persen dengan IHK 122,44.

Dengan demikian, akumulasi inflasi dari bulan Januari hingga Juli 2015 sebesar 1,9 persen dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,26 persen.