Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekor Baru Berlanjut, Indeks Syariah Tinggalkan Rupiah

Rekor Baru Berlanjut, Indeks Syariah Tinggalkan Rupiah Bursa Efek Indonesia (sumber: Http://Antarafoto.com)

Dream - Dibayangi kurs rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah, bursa saham Indonesia menutup perdagangan awal Maret 2015 di zona positif. Indeks saham syariah bahkan masih terus mencetak rekor baru.

Menguatnya dorongan aksi beli investor asing membantu indeks saham acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat tipis.

Pada penutupan perdagangan BEI, Jakarta, Senin, 2 Maret 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 0,814 poin (0,47%) ke level 175,131.

Penguatan ISSI ini terjadi ditengah banyaknya saham syariah yang bergerak melemah sebanyak 107 emiten. Naiknya harga saham dari 81 emiten syariah berhasil menahan ISSI dari aksi pelemahan.

Di awal Maret ini pelaku pasar sudah mentransaksikan 35,05 miliar saham bernilai Rp 4,70 triliun.

ISSI harus bersusah payah mempertahankan lajunya di zona positif. Tekanan aksi jual pelaku pasar sempat memaksa ISSI melemah dan jatuh ke level terendah 174,307.

Munculnya data ekonomi terbaru dari BPS berhasil menjaga kepercayaan pelaku pasar. Alhasil, ISSI kembali ke zona hijau dan sempat menembus level tertinggi 175,131.

Kinerja lebih baik ditujukan saham-saham bluechips syariah. Dibantuk penguatan harga saham dari 19 emiten, Jakarta Islamic Index (JII) menutup perdagangan dengan menguat 6,513 poin (0,90%) ke level 728,611.

Papan perdagangan JII juga diwarnai 7 emiten syariah yang bergerak melemah dan 4 lainnya stagnan.

Pelaku pasar mentransaksikan 9,06 miliar dengan nilai Rp 2,93 triliun.

Berbeda dengan ISSI, JII justru cukup aman bergerak di zona positif. JII hanya mencetak posisi terendah di zona hijau di level 722,685.

Dua emiten dari keluarga Astra International menjadi penyokong laju JII. Emiten AAlI dan UNTR tercatat sebagai pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer) usai menguat Rp 900 dan Rp 875 per saham.

Top gainer lainnya adalah ITMG yang menguat Rp 625, UNVR Rp 400, dan PTBA Rp 325 per saham.

Aksi beli asing yang mencapai Rp 500 miliar juga berhasil menjaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau.

IHSG sore ini menutup perdagangan dengan melompat 27,537 poin (0,51%) ke level 5,477,831. Rekor baru IHSG ini dibantu menguatnya harga saham dari 150 emiten. Sebaliknya, 156 penghuni lantai bursa menahan IHSG menguat lebih tinggi.

Lantai bursa awal pekan ini ditaburi dana investor hingga Rp 7,11 triliun dari aksi jual beli 63,29 miliar saham.

Dibayangi kurs rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah, bursa saham Indonesia menutup perdagangan awal Maret 2015 di zona positif.

Menguatnya dorongan aksi beli investor asing membantu indeks saham acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat tipis.

Pada penutupan perdagangan BEI, Jakarta, Senin, 2 Maret 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 0,814 poin (0,47%) ke level 175,131.

Penguatan ISSI ini terjadi ditengah banyaknya saham syariah yang bergerak melemah sebanyak 107 emiten. Naiknya harga saham dari 81 emiten syariah berhasil menahan ISSI dari aksi pelemahan.

Di awal Maret ini pelaku pasar sudah mentransaksikan 35,05 miliar saham bernilai Rp 4,70 triliun.

ISSI harus bersusah payah mempertahankan lajunya di zona positif. Tekanan aksi jual pelaku pasar sempat memaksa ISSI melemah dan jatuh ke level terendah 174,307.

Munculnya data ekonomi terbaru dari BPS berhasil menjaga kepercayaan pelaku pasar. Alhasil, ISSI kembali ke zona hijau dan sempat menembus level tertinggi 175,131.

Kinerja lebih baik ditujukan saham-saham bluechips syariah. Dibantuk penguatan harga saham dari 19 emiten, Jakarta Islamic Index (JII) menutup perdagangan dengan menguat 6,513 poin (0,90%) ke level 728,611.

Papan perdagangan JII juga diwarnai 7 emiten syariah yang bergerak melemah dan 4 lainnya stagnan.

Pelaku pasar mentransaksikan 9,06 miliar dengan nilai Rp 2,93 triliun.

Berbeda dengan ISSI, JII justru cukup aman bergerak di zona positif. JII hanya mencetak posisi terendah di zona hijau di level 722,685.

Dua emiten dari keluarga Astra International menjadi penyokong laju JII. Emiten AAlI dan UNTR tercatat sebagai pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer) usai menguat Rp 900 dan Rp 875 per saham.

Top gainer lainnya adalah ITMG yang menguat Rp 625, UNVR Rp 400, dan PTBA Rp 325 per saham.

Aksi beli asing yang mencapai Rp 500 miliar juga berhasil menjaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau.

IHSG sore ini menutup perdagangan dengan melompat 27,537 poin (0,51%) ke level 5,477,831. Rekor baru IHSG ini dibantu menguatnya harga saham dari 150 emiten. Sebaliknya, 156 penghuni lantai bursa menahan IHSG menguat lebih tinggi.

Lantai bursa awal pekan ini ditaburi dana investor hingga Rp 7,11 triliun dari aksi jual beli 63,29 miliar saham.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Dia mengatakan Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Pemerintah Sukses Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp174 Miliar

Sepanjang 2023, Pemerintah Sukses Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp174 Miliar

Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa ratusan miliar barang impor ilegal telah dimusnahkan sepanjang tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Kelangkaan beras membuat harganya melambung tinggi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Hari pertama Kerja VS 2 Bulan Kerja

NOTED KAK! Hari pertama Kerja VS 2 Bulan Kerja

Sahabat Dream ada gak yang mengalami kaya gini saat pertama kali kalian masuk kerja? Kalau ada komen dibawah yaa

Baca Selengkapnya