Fase Perubahan Payudara Sejak Hamil Hingga Menyusui
Dream - Masa kehamilan akan membuat perubahan bagi sebagian bentuk tubuh. Tak hanya berat badan, payudara juga demikian. Perubahan ukuran payudara saat masa kehamilan sampai melahirkan cukup signifikan.
Ada empat fase perubahan payudara yang dimulai sejak hamil sejak menyusui. Durasi perubahan ini sangat bergantung aktivitas menyusui bayi.
Makin sering diisap bayi, produksi ASI pun akan bertambah. Begitu juga ukuran payudara. Ketahui fase-fase perubahan payudara berikut.
1. Selama kehamilan
Maureen Fjeld, konsultan laktasi dari ASI Centre Calgary menjelaskan bahwa adanya perubahan hormon saat masa kehamilan menyebabkan ukuran payudara bisa berbeda saat hamil dan setelah melahirkan. Fjeld juga mengingatkan bahwa itu adalah hal normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
"Saat masa kehamilan, areola dan puting juga akan berwarna lebih gelap dan biasanya, dan itu akan kembali normal usai melahirkan," ujar Fjeld.
Tak hanya itu, jika selama masa kehamilan Anda mendapati adanya cairan berwarna kuning (kolostrum) keluar dari puting, tidak perlu panik. Keluarnya kolostrum atau tidak, tidak akan mempengaruhi produksi ASI.
2. Setelah melahirkan
Setelah melahirkan, ASI tidak otomatis keluar. Sebelum ASI keluar, ada kolostrum terlebih dulu yang berwarna kuning keruh dan merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir. Kolostrum memberikan semua yang dibutuhkan bayi karena kaya akan protein, kalori, vitamin, dan mineral.
"Kolostrum juga dapat menjadi antibodi yang bisa melindungi bayi, bahkan bakteri pun akan membantu bayi mencerna susu," kata Fjled.
Fjeld menjelaskan bahwa kolostrum akan menjadi ASI setelah hari ketiga atau keempat melahirkan. Setelah itu, ukuran payudara juga akan membesar.
3. Masa menyusui
Periode postpartum atau masa setelah melahirkan akan membuat ukuran payudara lebih besar. Tingkat hormon yang begitu tinggi pada periode tersebut membuat jumlah ASI akan lebih banyak.
Pembengkakan payudara saat masa menyusui, kadang membuatnya jadi merah dan sakit saat disentuh. Hal itu harus segera diatasi karena akan menghambat proses pemberian ASI pada bayi.
4. Jumlah ASI berlimpah
Ibu yang aktif menyusui pasti pernah mengalami saat di mana ASI berjumlah banyak dan keluar terus-menerus padahal tidak sedang menyusui. Biasanya ditandai dengan rasa sedikit nyeri atau aliran hangat di payudara. Namun, tak jarang ibu tidak merasakan apa-apa saat ASI sedang keluar.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi ASI yang bocor ini dengan cara melapisi bra dengan breast pad. Kondisi akan berlangsung biasanya sampai bayi berusia 12 minggu. Setelah itu aliran ASI akan normal dan payudara Ibu pun akan sedikit mengecil.
Sumber: Todays Parent
(Sah/Laporan Nanda Febriani)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria dengan Payudara Bergelambir Lebih Berisiko Meninggal di Usia Muda
Payudara pria yang bergelambir ini juga menandakan risiko kesehatan.
Baca SelengkapnyaSebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca SelengkapnyaPenuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul
Sebagian orang memiliki uban dari usia muda dan ingin menghilangkannya. Intip penjelasan dokter kulit tentang upaya menghilangkan uban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaMasih Ingat Pasangan Beda Usia 36 Tahun? Dulu Dijodohkan Orangtua, Begini Kabar Terbarunya…
Meski awalnya sulit beradaptasi, namun seiring waktu Ana dan Emen sudah bisa saling memahami satu sama lain
Baca SelengkapnyaStudi Ungkap Bayi yang Cepat Berjalan Cenderung Lebih Pintar
Bayi yang berjalan di usia sekitar 10 bulan dikategorikan sebagai bayi yang berjalan awal.
Baca Selengkapnya