Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Iseng Dorong Pemain dari Kereta, Fans Bola Ini pasti Menyesal

Iseng Dorong Pemain dari Kereta, Fans Bola Ini pasti Menyesal

Dream - Empat orang pendukung klub sepakbola Inggris, Chelsea FC dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Perancis. Mereka dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindakan rasis kepada seorang pria kulit hitam, Sylla, saat menaiki kereta Metro Paris.

Hanya dua dari empat terdakwa, James Fairbairn, 25 tahun, seorang insinyur dari Kent, dan Joshua Parsons, 22 tahun, dari Dorking, Surrey, yang muncul di pengadilan saat pembacaan vonis. Keduanya dihukum penjara masing-masing enam dan delapan bulan.

Sementara dua terdakwa lainnnya, William Simpson, 37 tahun, dari Ashford dan Richard Barklie, mantan anggota polisi di Irlandia Utara, diganjar hukuman penjara selama 12 bulan.

Mereka berempat juga diwajibkan membayar kompensasi kepada Sylla dengan jumlah total 10.000 euro, setara Rp140 juta.

Di pengadilan, Fairburn dan Parsons mencoba memberikan bantahan. Mereka menyebut tindakan yang mereka lalukan tidak bersifat rasis.

Parsons mengatakan di pengadilan kondisi di Metro Paris yang ramai memicu suasana menjadi panas dan bermusuhan. Dia mengatakan Sylla memiliki postur tubuh lebih besar daripada dia.

Saat Sylla akan masuk kereta, Parsons mengatakan, "Saya dorong kembali dia." Parsons pun berusaha meyakinkan hakim warna kulit bukan menjadi alasan dia melakukan hal itu.

"Hanya saat saya tahu soal warna kulit adalah ketika saya melihat video usai peristiwa itu," kata Parsons.

Insiden itu sempat direkam oleh penumpang Paris Metro lainnya menggunakan kamera ponsel. Video itu merekam empat fans Chelsea menyanyikan lirik 'Kami rasis, kami rasis, itulah cara yang kami suka.'

Fairburn membantah telah membuat gerakan tangan yang menandakan pengusiran kepada Sylla dengan cara mendorongnya keluar dari kereta. "Saya tidak melakukan tindakan rasial dengan cara apapun," kata Fairburn.

Sementara Barklie dan Simpson juga berusaha membantah dengan mengatakan mereka tidak bertindak rasis.

Klaim keempat orang ini diabaikan oleh pengadilan dan mereka tetap dihukum sesuai hukum Perancis. Jaksa Perancis menyatakan tindakan keempat orang ini terbukti secara sah dan meyakinkan termasuk pelanggaran anti-rasial.

Sebelum putusan dijatuhkan, sang korban, Sylla menggambarkan bagaimana situasi tersebut berdampak pada kehidupannya.

"Saya sampai minum obat anti-depresi agar bisa tidur, agar keesokan harinya bisa menghadiri sidang. Ini sangat menyakitkan," kata Sylla.

"Saya harus menjalani pengobatan, berkonsultasi rutin dengan psikolog, kejadian ini telah membalikkan kehidupan saya. Saya hampir selalu bermasalah dengan atasan karena saya punya 30-40 catatan masalah kesehatan. Semua karena mereka," ucap Sylla.

Usai vonis dibacakan, Sylla mengaku bersyukur. "Saya sangat senang keadilan ditegakkan. Saya telah menunggu keadilan selama dua tahun," kata dia.

Setelah insiden itu, Fairburn dilarang menyaksikan pertandingan sepakbola Chelsea dan Tim Nasional Inggris secara langsung selama tiga tahun oleh Hakim Inggris. Sementara tiga orang lainnya dilarang selama lima tahun.

Tidak hanya itu, Chelsea juga melarang mereka mengunjungi Stadion Stamford Brigde dan membeli tiket untuk menyaksikan pertandingan secara langsung seumur hidup.

Pengelola klub enggan memberikan komentar, tetapi mereka cukup paham dan puas dengan putusan hakim.

Pada Juli tahun lalu, klub yang berbasis di London barat itu menyatakan perilaku keempat pendukungnya sebagai menjijikkan. "Bertentangan dengan semua nilai-nilai klub dan jatuh di bawah standar perilaku para pendukung yang menyaksikan pertandingan kami," demikian pernyataan pengelola Chelsea FC.

"Klub akan terus mengambil langkah terhadap pendukung kami yang berperilaku anti-sosial dan akan menjalin kerjasama yang relevan dengan otoritas kepolisian di setiap investigasi di masa mendatang," lanjut pernyataan tersebut.

"Chelsea FC bangga akan perbedaan, yang telah ada dalam klub, dari pemilik kami hingga skuad pemain multi-budaya sekaligus tim ruang belakang, hingga karyawan dan para pendukung," bunyi pernyataan tersebut.

Sumber: espnfc.com

(Sah)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inalillahi! Pesepakbola Tersambar Petir Saat Bertanding di Stadion Siliwangi di Bandung

Inalillahi! Pesepakbola Tersambar Petir Saat Bertanding di Stadion Siliwangi di Bandung

Seorang pria yang sedang bermain bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, tiba-tiba tersambar petir.

Baca Selengkapnya
Tak Selalu Indah Seperti di Film, Wanita Indonesia Tunjukkan Sisi Gelap Kota Paris

Tak Selalu Indah Seperti di Film, Wanita Indonesia Tunjukkan Sisi Gelap Kota Paris

Kebanyakan warga lokal tidak menyukai musim dingin karena dianggap menyedihkan.

Baca Selengkapnya
Eks Pemain Sepak Bola Real Madrid Jota Masuk Islam, Mengaku Terinspirasi dari Sahabat Muslim

Eks Pemain Sepak Bola Real Madrid Jota Masuk Islam, Mengaku Terinspirasi dari Sahabat Muslim

Mantan pemain sepak bola asal Spanyol tersebut menyatakan dirinya masuk Islam setelah terinspirasi keluarga sahabatnya yang Muslim.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjalanan Karier Polo dari Panggung ke Panggung sampai Terkenal Bareng Srimulat

Perjalanan Karier Polo dari Panggung ke Panggung sampai Terkenal Bareng Srimulat

Perjalanan panjang karir Polo Srimulat yang meninggal karena sakit paru-paru yang dideritanya.

Baca Selengkapnya
Viral Postingan Paul Pogba Khusyuk Berdoa di Masjid, Netizen Salfok Sosok Bapak Berpeci Hitam Mirip Orang Indonesia di Belakangnya

Viral Postingan Paul Pogba Khusyuk Berdoa di Masjid, Netizen Salfok Sosok Bapak Berpeci Hitam Mirip Orang Indonesia di Belakangnya

Netizen Indonesia sebut bapak berpeci hitam di belakang Pogba adalah warga Jember hingga Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Main Bareng di Korsel, Segini Perbandingan Gaji Mereka, Siapa Lebih Kaya?

Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Main Bareng di Korsel, Segini Perbandingan Gaji Mereka, Siapa Lebih Kaya?

Nama keduanya menambah panjang daftar pemain sepak bola Indonesia yang berkarier di luar negeri

Baca Selengkapnya
Momen Jokowi Bingung Pilih Kaus Bola untuk Jan Ethes: Kalau Tahu Takut Saya

Momen Jokowi Bingung Pilih Kaus Bola untuk Jan Ethes: Kalau Tahu Takut Saya

Takut Jan Ethes tahu Neymar sudah tak di PSG, Jokowi ragu saat memilih kaus klub bola.

Baca Selengkapnya