Dream - Ilhan Cavcav, bos klub sepak bola asal Turki, Genclerbirligi, menyatakan akan mendenda pemainnya yang memelihara jenggot. Dia mengatakan, penampilan pemain berjenggot sama dengan siswa-siswa di madarasah.

“Saya berusia 81 tahun dan bercukur setiap hari,” kata Cavcav dikutip Dream dari The Guardian, Senin 17 November 2014.

Menurut dia, pemain bola merupakan trend setter bagi kaum muda. Sehingga harus berpenampilan menarik. “Kalian adalah olahragawan. Kalian seharusnya menjadi model bagi kaum muda,” tambah pemilik klib yang berbasis di Ankara ini.

Denda yang dikenakan kepada pemain berjenggot di klub Ganclerbirligi ini cukup besar. Setiap pemain yang kedapatan berjenggot lebat akan didenda sebesar Rp 137 juta.

Cavcav menyebut contoh jenggot yang jelek adalah milik pelatih Besiktas, Slaven Bilic; gelandang Besiktas, Oclay Sahan; penjaga gawang Fenerbahce, Volkan Demirel; serta pemain tengah Galatasaray, Selcuk Inan. Dia menyebut jenggot para pemain itu membawa pengaruh buruk.

Meski demikian, Cavcav gagal meyakinkan ketua federasi sepak bola Turki, Yidrim Demiroren, untuk menerapkan hukuman ini kepada pemain di seluruh klub liga Turki. Sebab, masalah jenggot juga tak dilarang oleh UEFA, organisasi sepakbola Eropa.

”Dia [Demiroren] berkata kepada saya bahwa mereka tidak bisa menerapkan larangan seperti ini sebab UEFA tidak akan mengizinkan mereka melakukan itu. Saya muak dengan UEFA. Saya berharap punya tempat lain untuk memainkan sepak bola kami,” tutur Cavcav.