Dinamakan Wide-field Infrared Survey Telescope (WFIRST) (Space.com)
Dream - Sebuah misi NASA untuk menyelidiki sifat energi gelap yang misterius pembentuk alam semesta, ternyata bisa digunakan untuk menemukan ribuan planet asing juga.
Awalnya misi bernama Wide-field Infrared Survey Telescope (WFIRST) itu bertujuan untuk membantu para peneliti memahami energi gelap tersebut. Energi misterius ini adalah satu bentuk energi yang membentuk sekitar tiga perempat alam semesta dan mempercepat perluasannya.
Namun, teleskop WFIRST (yang dijadwalkan dimulai pada pertengahan 2020) ternyata juga bisa digunakan sebagai pemburu planet asing (alien) dan menjadi pelengkap teleskop produktif sebelumnya, Kepler.
" Kami memprediksi WFIRST akan mendeteksi 3.000 planet asing, sama produktifnya dengan Kepler," kata Scott Gaudi, dari Ohio State University dikutip Dream.co.id dari laman Space.com.
Dalam mendeteksi planet-planet di sekitar bintang, para ilmuwan menggunakan beberapa metode berbeda. Kepler mencatat kehadiran planet asing jika ia menangkap cahaya redup yang muncul saat sisi depan bintang sebuah planet berada dalam pandangan perspektifnya. Sementara WFIRST menggunakan teknik bernama microlensing gravitasi untuk menangkap sebuah planet asing.
Dalam teknik ini, lensing terjadi saat 2 bintang berada segaris di angkasa berdasarkan perspektif kita dari Bumi. Bintang yang di depan (dekat dengan kita) akan bertindak sebagai lensa alami yang akan memperbesar cahaya dari bintang yang jauh.
Kurva cahaya yang dihasilkan dari kejadian ini sangat spesifik dan para astronom akan menjadikannya sebagai sinyal kehadiran planet asing. Teknik ini berdasarkan teori relativitas umum Albert Einstein yang diciptakannya pada 1936.
Teleskop di Bumi telah mendeteksi lebih dari 20 exoplanet menggunakan teknik microlensing. Dengan WFIRST akan menjadi teleskop di ruang angkasa, maka akan meningkatkan kemampuan deteksi menjadi lebih besar lagi.
Dari 3.000 planet baru yang diharapkan bisa ditemukan oleh WFIRST, 300 diantaranya kemungkinan akan memiliki ukuran seperti Bumi dan 1.000 lainnya berukuran 'super-Bumi,' yakni planet asing yang berukuran hingga 10 kali massa Bumi.
Dengan WFIRST, para ilmuwan seperti Gaudi berambisi untuk mengukur distribusi planet di setiap galaksi. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media