Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo Adu Peran di `Laut Bercerita`
Adaptasi Novel 'Laut Bercerita' Karya Leila S. Chudori Menjadi Film/ Foto: Instagram/@pal8pictures
Reporter : Abidah
Proses syuting dijadwalkan mulai berjalan pada akhir tahun 2025, dengan target penayangan serentak di bioskop seluruh Indonesia pada tahun 2026.
DREAM.CO.ID – Aktor dan aktris papan atas Indonesia, Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo, dipastikan mengambil peran utama dalam adaptasi novel fenomenal `Laut Bercerita` karya Leila S. Chudori.
Reza dan Dian sebelumnya telah menghidupkan karakter dalam versi film pendek saat peluncuran novelnya tahun 2017 lalu, kini resmi didapuk untuk membintangi versi film panjang yang diproduksi oleh Pal 8 Pictures.
Pengumuman jajaran pemain utama ini disampaikan bersamaan dengan peluncuran proyek film tersebut dalam ajang JAFF Market di Yogyakarta, pada Senin, 1 Desember 2025.
Kembalinya Reza dan Dian dinilai sebagai langkah untuk menjaga kesinambungan emosi karakter yang telah melekat di benak pembaca dan penikmat versi visual sebelumnya.
Dalam produksi skala besar ini, Reza Rahadian akan kembali memerankan tokoh sentral Biru Laut Wibisono, mahasiswa aktivis yang menjadi fokus utama narasi. Sementara itu, Dian Sastrowardoyo akan hadir memerankan karakter Kasih Kinanti.
Tidak hanya mengandalkan dua bintang tersebut, film ini juga menggandeng jajaran aktor lintas generasi yang solid. Karakter Asmara Jati akan diperankan oleh Yunita Siregar, sementara Eva Celia akan memerankan Ratih Anjani.
Di sisi lain, peran krusial orang tua Biru Laut akan dihidupkan oleh dua legenda perfilman, Christine Hakim dan Arswendy Bening Swara, yang akan memvisualisasikan kepedihan orang tua yang menanti tanpa kepastian.
Dari sisi kreatif, kursi sutradara dipercayakan kepada Yosep Anggi Noen, sineas yang dikenal dengan pendekatan estetika visualnya yang kuat. Naskah skenario digarap langsung oleh Yosep Anggi Noen berkolaborasi dengan penulis novelnya, Leila S. Chudori, guna memastikan film panjang ini tetap setia pada "ruh" cerita aslinya.
Film drama berlatar akhir 1990-an ini mengisahkan tragedi hilangnya Biru Laut dan perjuangan keluarga Arya Wibisono yang menolak menyerah. Cerita ini menyoroti bagaimana sebuah keluarga hidup di antara keyakinan bahwa sang anak masih ada, dan rasa perih menerima kemungkinan terburuk.
Sebagai debut film panjang dari Pal 8 Pictures, produksi ini mendapat dukungan penuh dari VMS Studio, Jagartha Group, dan Lynx Films. Proses syuting dijadwalkan mulai berjalan pada akhir tahun 2025, dengan target penayangan serentak di bioskop seluruh Indonesia pada tahun 2026.