Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Resmikan Portal Satu Data | Foto: Dok. Berita Jakarta
Reporter : Abidah
Seluruh data pada portal sudah terintegrasi dan dialirkan secara rutin ke Portal Satu Data Indonesia Nasional yang dikelola Bappenas
DREAM.CO.ID – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Portal Satu Data Jakarta dalam acara peluncuran yang digelar di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Selasa 11 November 2025.
Portal ini menjadi langkah Pemerintah Provinsi DKI untuk memperkuat pengelolaan data yang lebih transparan, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar penyusunan kebijakan menuju kota berstandar global.
Peluncuran portal ini juga disertai penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov DKI dengan Badan Pusat Statistik RI terkait pengembangan statistik sektoral serta integrasi Satu Data Indonesia. Selain itu, Pemprov turut menjalin kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara yang difokuskan pada penguatan sistem keamanan data.
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan pentingnya kualitas data untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat, terutama dalam menghadapi tantangan fiskal. Ia mencontohkan bahwa meskipun Dana Bagi Hasil Jakarta dipotong sebesar Rp15 triliun, tiga program utama Pemprov DKI seperti KJP, KJMU, dan Tunjangan Penghasilan Pegawai tetap dapat berjalan tanpa gangguan.
Pramono menilai kehadiran Portal Satu Data Jakarta akan membantu aparatur daerah bekerja lebih efisien. Ia optimistis portal ini dapat menjadi dasar keputusan yang lebih cepat dan transparan. “Selama betul-betul menggunakan data itu dengan baik, dengan benar, dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik, saya yakin ini pasti akan memberikan dampak dan manfaat,” ujarnya, dilansir beritajakarta.id.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi atas sinergi Pemprov DKI dengan BPS dan BSSN. Ia berharap kerja sama ini berjalan optimal sehingga mampu menjadi rujukan bagi daerah lain. Pramono menambahkan bahwa Jakarta terbuka membantu pemerintah daerah yang ingin memanfaatkan sistem serupa.
“Sekarang sudah ada beberapa daerah yang memanfaatkan, di antaranya adalah Lampung, Aceh, dan sebagainya. Karena jangan sampai seakan-akan hanya Jakarta yang memiliki saja,” ucapnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menjelaskan bahwa pengembangan portal tersebut menyesuaikan amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 mengenai Satu Data Indonesia. Budi menyebut portal ini menghimpun 4.795 set data dari 53 organisasi, yang mencakup kesehatan, pendidikan, sosial, dan berbagai sektor strategis lainnya.
Ia mengatakan bahwa seluruh data pada portal sudah terintegrasi dan dialirkan secara rutin ke Portal Satu Data Indonesia Nasional yang dikelola Bappenas. Wajah baru portal ini menghadirkan tiga peningkatan utama berupa visualisasi data interaktif berbasis insight, pencarian semantik yang didukung kecerdasan buatan, dan tampilan baru yang lebih atraktif. Data pada portal ini juga terhubung langsung dengan aplikasi JAKI sebagai pusat pertukaran data antarorganisasi perangkat daerah.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Pemprov DKI yang menempatkan data sebagai dasar kebijakan. Ia memastikan BPS siap mendampingi implementasi portal tersebut.
“BPS akan terus berkomitmen dan memberikan dukungan penuh kepada DKI Jakarta. Terutama nanti, Pak Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta akan siap terus membantu, mendukung terselenggaranya Portal Satu Data DKI Jakarta,” jelasnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi. Ia menilai portal ini bagian dari upaya membangun ekosistem data nasional yang kolaboratif dan terpercaya. Nugroho menekankan pentingnya menjaga keamanan data karena risiko penyalahgunaan semakin kompleks.
Portal Satu Data Jakarta diharapkan menjadi model yang mampu meningkatkan integrasi data lintas lembaga serta memperluas penggunaan data berkualitas dalam perencanaan pembangunan. Dengan hadirnya portal ini, Pemprov DKI menargetkan tata kelola yang lebih efektif dan kebijakan yang tepat sasaran berbasis data yang dapat dipertanggungjawabkan.