Dream - Masa periode diskon PPnBM 100 persen telah berakhir pada Mei 2021 untuk kendaraan 1.500 CC ke bawah. Mulai hari ini, mulai berlaku diskon PPnBM periode 2 yang akan berlangsung pada Juni-Agustus 2021.

Pada kendaraan 1.500 CC ke bawah, diskon PPnBM yang dikenakan sebesar 50 persen. Pemerintah menanggung 50 persen PPnBM kendaraan baru. Sisanya ditanggung konsumen.

Produk Mitsubishi, Xpander dan Xpander Cross turut menjadi kendaraan yang menikmati insentif pemerintah itu. Pertanyaannya, berapa insentif yang dikenakan oleh Mitsubishi kalau dikenakan PPnBM 50 persen?

Diketahui diskon PPnBM 100 persen untuk Mitsubishi Xpander senilai Rp14,9 juta-Rp16,93 juta. Sementara itu, diskon yang didapat Xpander Cross dari insentif ini senilai Rp18,14 juta-Rp18,3 juta.

Mengacu dari rincian di atas, saat diskon PPnBM 50 berlaku, keringanan harga yang didapatkan untuk Mitsubishi Xpander senilai Rp7 juta-Rp9 jutaan.

Perlu diingat, diskon PPnBM 50 persen juga berlaku bagi mobil yang dipesan pada Maret-Mei 2021, tapi baru bisa didapat bulan Juni.

Hal ini disebabkan oleh inden mobil akibat permintaan yang melonjak. Untuk informasi, pengenaan PPnBM tidak dilakukan saat konsumen melakukan SPK, tetapi saat pembukaan faktur penjualan yang prosesnya dilakukan saat kendaraan dikirim ke konsumen.

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura, pun meminta maaf apabila ada konsumen yang menunggu terlalu lama untuk Xpander dan Xpander Cross. Permintaan yang melonjak membuat proses pengiriman menjadi tertunda.

"Untuk itu saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen yang masih menunggu unitnya dikirim karena permintaan yang sangat tinggi ini," kata Nakamura dalam keterangan resminya, Selasa 1 Juni 2021.

Nakamura menjelaskan insentif PPnBM membuat permintaan Xpander dan Xpander Cross naik signifikan. Pada Januari–Februari volume produksi mobil unggulan Mitsubishi Indonesia tersebut sebanyak 2.500 unit.

Pada bulan pertama dan kedua penerapan insentif PPnBM volume produksi naik dua kali lipat menjadi 5.000 unit. Namun, ternyata permintaan kedua mobil tersebut di luar perkiraan, sehingga sejumlah konsumen harus menunggu cukup lama.

"Kami melakukan usaha terbaik untuk mengakselerasi dan menyesuaikan permintaan dan ketersediaan, serta memastikan konsumen segera mendapatkan unit yang sudah dipesan," ujar Nakamura menegaskan.