Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada Sabtu, 10 Oktober 2020 kemarin, Ubah Stigma menggelar Online Charity Concert virtual sebagai puncak rangkaian acara Senigma.
Ubah Stigma adalah komunitas atau wadah yang fokus pada topik-topik kesehatan mental untuk membantu masyarakat Indonesia jadi ramah disabilitas mental. Acara yang dilaksanakan tepat di Hari Kesehatan Mental Sedunia ini merupakan ajang apresiasi seni tahunan yang didirikan Ubah Stigma sejak 2018.
© Ubah Stigma
Disiarkan di YouTube mulai pukul 15.00 WIB, konser ini menampilkan deretan musisi seperti Hindia, Ify Alyssa, Rinrin, Sandrayati Fay, Janitra Satriani, Bedchamber, Sachiko dan Jakarta Musical Crew.
© Ubah Stigma
© Ubah Stigma
Konser ini juga bertujuan sebagai ajang penggalangan dana untuk komunitas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Pondok Kasih Bersaudara di Sunter, Jakarta Utara.
Mengusung tema 'Berkarya untuk Berbagi', Senigma ingin menekankan bahwa seni dapat menjadi dorongan yang positif untuk mencapai kesehatan mental yang lebih baik.
Selain Online Charity Concert, Senigma juga membawa pengalaman Virtual Art Experience yang pertama dibuka untuk publik pada 3 Oktober lalu.
Galeri seni virtual ini menampilkan karya seni para Senigman (para seniman di acara Senigma) ternama seperti Eko Bintang, Hana Madness dan Tatyana Akman, serta karya seni yang dikirim oleh masyarakat luas.
Dengan kondisi pandemi COVID-19, rangkaian acara Senigma harus diselenggarakan secara daring untuk pertama kalinya.
Virtual Art Experience Senigma diluncurkan di situs Ubah Stigma yang memberikan pengalaman berkunjung ke galeri seni seperti secara langsung.
Selain menunjukkan karya-karya yang dikirimkan audiens, Ubah Stigma mempersembahkan video yang menampilkan karya-karya Senigman ternama dalam ruangan masing-masing yang dihias sesuai dengan visi dan tujuan para Senigman.
© Ubah Stigma
Virtual Art Experience di Senigma bertujuan menunjukkan bahwa seni adalah medium untuk berekspresi secara bebas dan juga untuk mempelajari lebih dalam tentang kesehatan mental.
“ Secara tidak langsung, proses melukis dan seni merupakan support system tersendiri untuk aku," kata Tatyana Akman, salah satu Senigman.
" Melukis adalah hal yang kontemplatif dan meditatif, membantu aku untuk bisa mengenali dan berdamai dengan diri sendiri,” tambahnya.
© Ubah Stigma
Konser amal Senigma pun tidak kalah dalam menunjukkan bahwa seni dapat menjadi pemersatu hati dan pendorong kebersamaan.
Online Charity Concert tahun ini membawa Ubah Stigma pada inti tema
Berkarya untuk Berbagi, karena dana yang terkumpul di konser akan disalurkan ke ODGJ di Yayasan Pondok Kasih Bersaudara.
Ify Alyssa, pada sesi berbincang mengatakan, “ Musik telah membantu aku menjadi lebih terbuka dan percaya diri hingga bisa sampai di titik sekarang dari aku yang pemalu dulu."
" Ini bisa terjadi karena support system aku; orang tua, teman-teman, pendengar musik aku, dan sekarang aku sangat senang dapat berbagi dalam kesempatan ini,” tambah Ify.
Dalam menyalurkan bantuan sembako, alat kebersihan, dan kunjungan rutin setiap bulan selama lima bulan Ubah Stigma bekerja sama dengan Kopi Panas Foundation dalam menyalurkan
Sekadar informasi, Yayasan Pondok Kasih Bersaudara didirikan pada 2011 oleh Pak Thomas yang awalnya merupakan seorang satpam.
Memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya itu, ia mendirikan yayasan tersebut sebagai tempat perlindungan bagi ODGJ, dan Yayasan Pondok Kasih Bersaudara sekarang bergantung pada donasi untuk keperluan pokok, alat kebersihan, dan biaya sewa.
Sebagai organisasi yang mengedepankan kesehatan mental sejak 2018, Ubah Stigma bangga dapat menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk berekspresi, menyalurkan aspirasinya, dan berbagi lebih banyak tentang kesehatan mental melalui seni.
“ Ubah Stigma senang dapat hadir untuk tahun ketiganya untuk mendekatkan masyarakat Indonesia dengan seni walau dengan cara yang berbeda karena pandemi ini," jelas Asaelia Aleeza, Co-Founder Ubah Stigma.
" Kami tetap ingin menunjukkan bahwa seni adalah medium yang baik untuk mendapatkan sekaligus menunjukkan dukungan untuk satu sama lain, yang pastinya sangat baik untuk kesehatan mental kita,” tambah Asaelia.
Ubah Stigma berharap bahwa Senigma dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk terus berkarya, berbagi dan menebar kebaikan dalam kapasitasnya.
“ Ada banyak sekali cara untuk saling membantu dan membangkitkan semangat satu sama lain, dan salah satunya yang paling berdampak adalah melalui seni," imbuh Emily Jasmine, Co-Founder Ubah Stigma.
" Senigma ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk menggerakkan perubahan yang positif,” tutup Emily.
3 Kesalahan Makeup yang Bikin Wajah Tampak Lebih Tua dan Cara Mengakalinya
Waspada! Suhu di Saudi saat Puncak Haji 2022 Diperkirakan 50 Derajat Celcius
Kebangkitan Dinasti Marcos, Mengapa Bongbong Marcos Jr Menang?
Kebangkitan Dinasti Marcos, Alarm bagi Politik Indonesia
Kebangkitan Dinasti Marcos, Hidup di Bawah Kediktaktoran Marcos
140 Kata-Kata Keren yang Cocok Dijadikan Caption Instagram dan Facebook
BERANI BERUBAH: Kostum Robot dari Hobi Jadi Rezeki - Berani Berubah
112 Kata-Kata Keren Singkat dan Kekinian, Cocok untuk Caption di Instagram
135 Kata Mutiara Islami Tentang Kehidupan, Penuh Petuah dan Menyentuh Hati
140 Kata-Kata Kehidupan yang Menyentuh Hati, Jadi Sumber Semangat dan Motivasi
Celine Evangelista Pamer Vespa Souvenir dari Crazy Rich Malang.
Ingat Diana Pungky 'Jinny Oh Jinny'? Nasibnya Jungkir Balik Usai Hengkang dari TV, Lihat 7 Potretnya