Rahasia Kelezatan Makanan Keraton Yogyakarta (Foto: YouTube/didikninithowok)
Dream - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta. Istana Kesultanan ini pun lebih dikenal dengan sebutan Keraton Yogyakarta.
Saat ini Keraton Yogyakarta masih dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono X. Banyak cerita yang diabadikan di dalam Keraton Yogyakarta.
Salah satu yang paling bikin penasaran adalah makanan yang dikhususkan bagi keluarga Kerajaan.
Namun, menurut putri Sri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, tak ada makanan khusus seperti yang santer dibicarakan. Tetapi mereka mengakui ada satu resep rahasia dibalik kelezatan makanan Keraton.
Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasannya berikut ini.
Dalam channel Youtube @didikninithowok, putri Sultan menceritakan tak ada makanan khusus yang diperuntukkan bagi keluarga kerajaan.
Namun, memang ada beberapa makanan yang sudah dibawa dan dilestarikan di luar kerajaan. Sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
" Kalau itu sih enggak, mungkin kalau diadopsi dari yang dulu ada di Keraton diadopsi keluar itu mungkin ada. Kaya yang sekarang ada di restoran Bale Raos itu kan juga ada. Tapi kalau hanya ini yang boleh di Keraton, enggak. Siapa lagi enggak boleh makan itu ya enggak ada," jelas GKR Hayu.
GKR Hayu juga menjelaskan makanan yang disajikan di dalam Keraton juga sama seperti lainnya. Bahkan, saat ada acara sajian makanan di Keraton mirip dengan warga pada umumnya.
" Paling memang setiap hari apa, setiap hari tertentu itu kan memang pawon (dapur) yang di Keraton itu bikin memang sudah ada rutinitasnya, ingkung, nasi gurih. Kalau kita ada acara Raja Dalem pasti kan lauknya sama yang ada otak gorengnya itu loh," lanjut GKR Hayu.
" Iya," kata GKR Bendara membenarkan.
" Dan kita enggak pernah makan itu loh. Tetapi selalu ada telur ceploknya, sambal goreng hati sama otak goreng," sambung GKR Hayu.
Namun, GKR Bendara membagikan rahasia di balik kelezatan makanan Keraton. Hal ini berkat porselen peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Akan tetapi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menggunakan porselen tersebut.
" Yang enak itu karena pakai besen yang sudah usianya lebih tua dari pada kita. Yang seharusnya sudah dimuseumkan, tapi masih dipakai sampai sekarang. Jadi besen, porselen dari Hamengkubuwono VIII," ungkap GKR Bendara.
" Iya. Jadi hanya Putra Dalem sama Ibu, Bapak gitu nggih. Ngerso Dalem sama Kanjeng Ratu saja, sisanya pakai piring yang lainnya. Karena jumlahnya juga terbatas," jelas GKR Bendara.
(Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media