Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Virus corona telah menyerang berbagai negara. Virus yang diperkirakan berasal dari Wuhan, China, ini pun telah menginfeksi jutaan jiwa di seluruh dunia. Guna mencegah penyebarannya, banyak negara yang telah memberlakukan pembatasan wilayah. Akibatnya, berbagai tempat wisata ataupun tempat yang dianggap mengundang keramaian harus ditutup.
Hal yang sama pun dilakukan oleh pemerintah di Wuhan, yang ditutup dan penduduknya harus mengisolasi diri dalam waktu yang cukup lama.
Namun kini, pihak berwenang di Wuhan mulai kembali membuka akses bagi para pengunjung untuk mendatangi berbagai tempat wisata. Sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal. Akibatnya, banyak tempat kembali menjadi pusat keramaian.
Ribuan turis berkumpul di akuarium besar di Wuhan. Beberapa bahkan terlihat mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku. Seperti mengabaikan adanya jarak aman satu dan lainnya. Dan Wuhan kembali ramai dikunjungi, meskipun pernah menjadi pusat dari penyebaran virus corona.
Salah satu program yang dicanangkan adalah menggratiskan biaya masuk bagi para pengunjung di berbagai tempat wisata. Hal ini karena masih adanya ketakutan mengenai adanya gelombang kedua di negara-negara barat yang kebanyakan masih belum sepenuhnya pulih.
Ketika Wuhan mulai memberlakukan karantina wilayah, orang-orang dari seluruh dunia ikut memberikan donasi dan ribuan petugas medis yang berasal dari luar Wuhan, juga ikut serta mambantu.
Dan kini setelah pandemi berlalu, pemerintah daerah telah membuka puluhan destinasi wisata bintang lima miliknya secara gratis bagi para pengunjung.
Hal tersebut membuat ribuan orang membanjiri tempat wisata dan justru menyebabkan masalah baru terkait diabaikannya protokol kesehatan yang berlaku.
Pada hari Sabtu, lebih dari 12.000 orang mengunjungi Menara Yellow Crane. Jumlah ini tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah pengunjung pada hari normal.
Pemandangan serupa juga ditemukan di Polar Ocean Park. Dimana antrian pengunjung begitu padat memenuhi tempat wisata tersebut.
Meskipun mayoritas pengunjung masih banyak yang menggunakan masker, namun tampaknya pihak berwenang masih harus menggunakan media sosial untuk mencegah keramaian.
Himbauan tersebut tertulis di platform media sosial China, Weibo, " Karena antusiasme yang tinggi dari para wisatawan yang berpartisipasi, reservasi untuk Taman Laut Kutub Haichang Wuhan pada 8 Agustus terjual habis pada pukul 13.00, dan reservasi tidak lagi tersedia hari ini. Untuk memberi layanan dan pengalaman yang lebih baik, pastikan untuk membuat janji sebelumnya dan lakukan reservasi diluar jam sibuk.”
Taman Laut Kutub Haichang Wuhan terkenal dengan terowongan bawah didalam air yang terbuat dari kaca transparan. Menawarkan pemandangan panorama saat orang berjalan di sepanjang dasar akuarium.
(Sumber: dailystar.co.uk)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan