Ilustrasi Bekerja / Foto: Unsplash
DREAM.CO.ID - Setiap negara punya budaya kerja yang berbeda. Ada yang mendorong efisiensi agar warganya bisa cepat pulang, ada juga yang masih terjebak pola kerja panjang dan ritme produktivitas yang menuntut banyak waktu.
Laporan terbaru World Population Review mengenai rata rata jam kerja mingguan di berbagai negara kembali memicu diskusi soal kualitas hidup dan keseimbangan pekerjaan.
Dalam laporannya untuk 2025, terlihat bahwa jam kerja mingguan di dunia sangat bervariasi. Di satu sisi, ada negara yang rata ratanya hanya sekitar 26 hingga 30 jam per minggu. Di sisi lain, beberapa negara mencatat angka lebih dari 50 jam. Faktor ekonomi, perlindungan pekerja, hingga struktur industri berperan besar dalam membentuk pola tersebut.
Menariknya, negara negara dengan jam kerja terpanjang justru banyak berasal dari kawasan berkembang. Di sisi lain, negara maju cenderung menawarkan jam kerja pendek dengan regulasi ketat soal lembur dan hak libur.
Berikut daftar sepuluh negara dengan jam kerja terlama menurut World Population Review.
Bhutan: 54,5 jam per minggu
Sudan: 50,8 jam per minggu
Lesotho: 50,2 jam per minggu
Republik Kongo: 48,7 jam per minggu
Uni Emirat Arab: 48,4 jam per minggu
Sao Tome and Principe: 48,2 jam per minggu
Yordania: 47,8 jam per minggu
Liberia: 47,5 jam per minggu
Pakistan: 47,5 jam per minggu
Qatar: 46,8 jam per minggu
Daftar ini didominasi negara negara berkembang dengan rata rata jam kerja yang jauh di atas 40 jam per minggu. Beberapa di antaranya bahkan menembus angka 50 jam.
World Population Review juga mencatat sejumlah negara dengan rata rata jam kerja paling rendah di dunia. Berikut sepuluh negara dengan jam kerja terpendek:
Yaman: 25,9 jam per minggu
Belanda: 26,8 jam per minggu
Norwegia: 27,1 jam per minggu
Austria: 28,4 jam per minggu
Finlandia: 28,8 jam per minggu
Denmark: 28,8 jam per minggu
Vanuatu: 29 jam per minggu
Mozambik: 29 jam per minggu
Swedia: 29,3 jam per minggu
Jerman: 29,6 jam per minggu
Negara negara ini berada di kisaran 25 hingga 30 jam per minggu, jauh lebih rendah dibanding negara dengan jam kerja terpanjang.
Indonesia berada di angka 37,6 jam per minggu. Jika dilihat dari keseluruhan negara, Indonesia masuk dalam kelompok jam kerja menengah yang cenderung sejalan dengan banyak negara Asia Tenggara lainnya.
Angka ini lebih rendah dibanding Malaysia 44,6 jam, Singapura 44,6 jam dan Filipina 40,3 jam. Indonesia juga berada jauh di bawah negara dengan jam kerja terpanjang sehingga masih relatif moderat dalam konteks regional.
Di sisi lain, Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara negara Eropa yang memiliki rata rata di bawah 35 jam seperti Belanda, Denmark, Norwegia, dan Jerman. Negara negara tersebut mengedepankan efisiensi, produktivitas tinggi, serta sistem cuti yang kuat sehingga jam kerja bisa ditekan tanpa menurunkan output ekonomi.

Laporan World Population Review juga mengingatkan bahwa jam kerja panjang tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas. Negara maju yang menerapkan jam kerja singkat justru cenderung memiliki kinerja ekonomi tinggi dan tingkat kebahagiaan warga yang lebih baik.
Advertisement
Libur Nataru 2026 Kian Dekat, KAI Buka Pemesanan Tiket Kereta Mulai H-45

Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta

Ramai Kasus Pelecehan, Selalu Ingatkan Batas Sentuhan dan Area Intim Pada Anak

Puluhan Psikolog Disiapkan Untuk Pendampingan Psikososial Murid SMAN 72 Pasca Insiden Ledakan

Menteri PPPA Kecam Aksi Gus Elham Cium Anak Perempuan, Ajak Masyarakat untuk Berani Lapor


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

UI Fashion Week 2026 Siap Digelar, Pamerkan Busana Nusantara yang Fashionable

Komunitas Polygot Indonesia, Ruang Belajar Banyak Bahasa Asing

Kocaknya Amanda Manopo Siapkan Bekal Mini, Sang Suami Hanya Pasrah

Libur Nataru 2026 Kian Dekat, KAI Buka Pemesanan Tiket Kereta Mulai H-45

Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta

Ramai Kasus Pelecehan, Selalu Ingatkan Batas Sentuhan dan Area Intim Pada Anak