2016, Bakal Jadi Tahun Pembuktian Keuangan Syariah

Reporter : Syahid Latif
Senin, 5 Oktober 2015 17:02
2016, Bakal Jadi Tahun Pembuktian Keuangan Syariah
Sejumlah tantangan bakal dihadapi pelaku bisnis keuangan syariah. Sanggupkah tumbuh lebih besar atau malah stagnan?

Dream - Tahun 2016 bakal menjadi penentu masa depan bisnis keuangan syariah global. Tahun depan sejumlah perubahan besar diperkirakan bakal mengubah pertumbuhan dan tren industri ini.

Terpaan angin dan dampak negatif dari rendahnya harga minyak bumi dan suku bunga rendah di negara berkembang bakal menjadi isu utama.

Di luar sentimen negatif ini, industri keuangan syariah juga bakal menghadapi standarisasi produk yang semakin berkembang, perubahan rezim industri keuangan konvensional, serta keuntungan dari penerapan kebijakan baru sektor asuransi pada 2016.

" Dalam pandangan kami, setelah 20 tahun tumbuh cepat, industri ini telah melewati masa kritis yang membuatnya mampu menghadapi hambatan lebih besar," kata Managing Director & Regional Head, Middle East, dari Standard & Poor's, Staurt Anderson seperti mengutip laman Zawya, Senin, 5 Oktober 2015.

Meski demikian, jelas Anderson, jatuhnya harga minyak dunia secara cepat akan mempengaruhi anggaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi dari pasar inti keuangan Islami dunia.

Global Head of Islamic Finance untuk Standar & Poor's, Mohamed Damak optimistis, keungan syariah di negara baru terus menarik perhatian publik secara signifikan.

" Bahkan prinsip etika secara alami telah berhasil membujuk sejumlah klien lebih banyak," kata Damak.

Secara keseluruhan, pasar keuangan syariah di negara yang lebih maju memang masih stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

Aturan hukum yang makin ketat serta suku bunga yang semakin rendah membuat sumber pembiayaan lain menjadi lebih menarik.

" Kami mengantisipasi aset lembaga keuangan syariah di seluruh dunia saat ini US$ 2 triliun akan berkembang menjadi US$ 3 triliun dalam beberapa tahun ke depan," kata Damak.

Beri Komentar