3 Negara ASEAN Ini Jadi Motor Keuangan Syariah Dunia

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 27 November 2015 16:00
3 Negara ASEAN Ini Jadi Motor Keuangan Syariah Dunia
Yang mengejutkan, bisnis keuangan syariah bakal berkembang berkat negara-negara nonmuslim.

Dream - Indonesia bakal menjadi salah satu penggerak pertumbuhan aset keuangan syariah dalam tiga tahun ke depan. Pada 2018, aset keuangan syariah ditaksir mencapai US$ 770 miliar, naik dari US$ 391,2 miliar pada 2013.

Selain Indonesia, negara Asia Tenggara lain yang akan menjadi motor pertumbuhan keuangan syariah adalah Malaysia dan Brunei Darussalam.

Mengutip Laporan Asia: Future Prospect of Islamic Finance yang dikutip Dream, Jumat, 27 November 2015, total aset keuangan syariah tersebut berasal dari negara Asia Timur dan Teluk.

Kabar mengejutkan justru datang dari negara nonmuslim. Bersama negara Asia Tenggara, negara yang memiliki minoritas penduduk muslim ini juga diramalkan menjadi lokomotif bisnis keuangan berbasis prinsip Islami ini.

Laporan dari Malaysia International Financial Center ini menjelaskan, pesatnya pertumbuhan ekonomi syariah di negara ASEAN didorong oleh empat faktor utama.

Keempat faktor pendorong tu adalah pertumbuhan ekonomi yang meningkat, demografis yang unik, dukungan politis yang kuat, serta basis investor yang besar.

" Upaya negara-negara ASEAN untuk integrasi ekonomi yang lebh luas termasuk sektor keuangan, membuat industri keuangan syariah tumbuh kuat," ujar laporan tersebut.

Khusus di Malaysia, pertumbuhan aset keuangan syariah diperkirakan mencapai 40 persen dari total aset perbankan negara tersebut.

Sementara Indonesia diyakini bakal menjadi pasar besar keuangan syariah masa depan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan 5 kali lipat antara 2011 sampai 2015.

Meski baru mulai masuk bisnis keuangan syariah, Brunei juga dianggap memiliki potensi besar dalam pengembangan keuangan syariah. Negara in dianggap memiliki pondasi kuat untuk mengembangkan industri syariah dengan pangsa pasar yang menarik.

Beri Komentar