5 Orang dari Jazirah Arab Berpeluang Terbang ke Mars

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 22 Februari 2015 13:10
5 Orang dari Jazirah Arab Berpeluang Terbang ke Mars
Ini adalah perjalanan sekali jalan. Nantinya mereka yang pergi ke Mars tidak akan memiliki kesempatan kembali ke Bumi.

Dream - Mars One, organisasi nirlaba asal Belanda, berencana mendirikan koloni manusia pertama di Mars.

Mereka pun membuat program seleksi calon astronot pada April 2013 lalu. Sejak peluncuran program seleksi, Mars One menerima lebih dari 200 ribu peserta.

Dikutip Dream.co.id dari laman Emirates 24/7, Minggu 22 Februari 2015, dari jumlah tersebut, seleksi Mars One akhirnya memilih 100 calon astronot yang akan disaring lagi hingga menjadi 24 orang.

Ke-24 astronot itu kemudian dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang sebelum mereka berangkat ke Planet Merah secara bergelombang sejak 2024 mendatang.

Lima warga Timur Tengah berhasil menjadi peserta program Mars One. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan negara di Timur Tengah.

Mereka adalah Mohammed Sallam, 32 tahun, perencana keuangan dari Mesir; Najeeb Waleed, 38 tahun, insinyur komputer dari Irak; Elaheh Nouri, 21 tahun, mahasiswa arsitektur dari Iran; Sadegh Modaresi, 30 tahun, ahli biologi dari Iran; dan Saeed Ghandhari, 34 tahun, pakar hak asasi manusia dan urusan Timur Tengah dan internasional dari Iran, yang tinggal di Selandia Baru.

Jika ke-lima warga Timur Tengah itu berhasil menembus seleksi akhir, mereka akan menjalani pelatihan selama 8 tahun untuk mempersiapkan perjalanan ke Mars.

Ke-6 kelompok astronot nantinya akan dikrim secara bergelombang setiap dua tahun sekali. Perjalanan ke Mars sendiri diperkirakan berlangsung selama 7 bulan.

Perjalanan ke Mars ini adalah perjalanan sekali jalan. Ke-24 orang yang pergi nanti tidak akan memiliki kesempatan untuk kembali ke Bumi. Mereka akan membangun teknologi yang memungkinkan manusia untuk hidup dan menetap di Mars.

Namun para ahli ruang angkasa dan analis mengkritik misi ini sebagai proyek yang mustahil. Sebuah studi baru-baru ini di MIT telah menemukan bahwa, meski sukses membangun koloni dengan teknologi masa kini, namun para penghuninya hanya bisa bertahan dalam hitungan 68 hari.

Beri Komentar