Alasan Berbeda dari Pesaing Lain, Yahoo Sengaja PHK 1.600 Karyawan

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 10 Februari 2023 18:47
Alasan Berbeda dari Pesaing Lain, Yahoo Sengaja PHK 1.600 Karyawan
Dalam sebuah wawancara dengan Axios, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan bahwa PHK ini bukan karena masalah ekonomi.

Dream - Perusahaan internet multinasional Yahoo memutuskan memberhentikan 1.600 karyawan atau 20 persen dari stafnya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini akan dilakukan dalam dua tahap yakni 1.000 karyawan pertama serta 600 orang lagi dalam enam bulan ke depan.

Dalam sebuah wawancara dengan Axios, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan langkah PHK ditempuh bukan karena masalah ekonomi. Manajemen memang sengaja mengurangi pegawai untuk memperkuat unit periklanan Yahoo for Business yang tidak menguntungkan. 

Yahoo diketahui menghasilkan pendapatan tahunan sekitar US$8 miliar atau senilai Rp121,264 triliun (asumsi kurs Rp15.158).

Perusahaan yang berpusat di Sunnyvale, California, Amerika Serikat itu juga telah mengambil hampir 25 persen saham di jaringan periklanan Taboola pada November 2022. Taboola saat ini menjadi mitra periklanan perusahaan dalam perjanjian komersial selama 30 tahun. 

1 dari 4 halaman

Lanzone memberi tahu Axios bahwa perubahan ini akan memungkinkan Yahoo meningkatkan persaingan untuk penempatan iklan delapan kali lipat

Namun sebagai akibat dari transisi itu, Yahoo akan menutup platform periklanan asli seperti Gemini dan platform sisi penawarannya (SSP). 

Yahoo juga akan fokus pada demand-side platform (DSP), yang akan berganti nama menjadi Yahoo Advertising. Divisi ini akan fokus pada kesepakatan dengan perusahaan Fortune 500.

“ Selama beberapa tahun, strategi bisnis iklan kami adalah bersaing di industri teknologi iklan dengan menawarkan ‘unified stack’ yang terdiri dari Platform Sisi Permintaan (DSP), Platform Sisi Suplai (SSP), dan platform Asli,” juru bicara Yahoo kata dalam sebuah pernyataan kepada TechCrunch. 

Sumber: TechCrunch

2 dari 4 halaman

Zoom PHK 1.300 Pegawai, CEO Rela Dipotong Gaji 98% Karena Merasa Bersalah

Dream - Sempat menjadi primadona kala dunia dicekam pandemi Covid-19, perusahaan penyedia platform Zoom harus menghadapi kenyataan pahit. Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tengah melanda industri teknologi mulai dialami perusahaan.

Zoom dilaporkan bakal memangkas sekitar 1.300 karyawan atau sekitar 15 persen dari seluruh stafnya. Dalam memo internal kepada pegawai, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan langkah PHK akan berdampak pada setiap bagian organisasi.

Tak hanya PHK, Yuan juga mengatakan seluruh pagi pejabat eksekutif dan dirinya akan dipotong dengan jumlah signifikan. 

“ Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini, dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan saya sendiri,” tulisnya dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 8 Februari 2023.

3 dari 4 halaman

“ Untuk itu, saya mengurangi gaji saya untuk tahun fiskal yang akan datang sebesar 98% dan melepaskan bonus perusahaan FY23 saya.” lanjut Yuan.

Yuan menambahkan anggota tim kepemimpinan eksekutif akan mengurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen untuk tahun fiskal mendatang dan kehilangan bonus tahun fiskal 2023 mereka.

Setelah pengumuman PHK, saham Zoom pun naik hampir 9 persen.

Pada pertengahan 2020, Zoom melaporkan pendapatan yang meroket didorong oleh lonjakan pelanggan bisnis dari banyak perusahaan yang terpaksa beralih ke pekerjaan jarak jauh.

4 dari 4 halaman

Yuan mengatakan perusahaan menambah staf dengan cepat selama hari-hari awal pandemi untuk mendukung lonjakan permintaan klien.

Karena banyak yang beralih ke platformnya untuk melakukan obrolan video dengan teman dan kolega. 

“ Dalam 24 bulan, Zoom tumbuh 3x lipat untuk mengelola permintaan ini sekaligus memungkinkan inovasi berkelanjutan,” tulis Yuan.

Namun saham Zoom menurun secara signifikan tahun 2022, setelah lebih banyak pekerja yang kembali ke kehidupan kantor.

Beri Komentar