Bisnis e-Commerce di Indonesia Hanya 2% dari Pengguna Internet

Reporter : Ervina
Minggu, 12 Oktober 2014 16:04
Bisnis e-Commerce di Indonesia Hanya 2% dari Pengguna Internet
Berbeda dengan negara tetangga, layanan belanja online masih digunakan hanya oleh 2% dari total pengguna internet di Indonesia.

Dream - Meningkatnya jumlah pengguna internet ternyata tidak diiringi dengan peningkatan jumlah pengguna layanan belanja online. Meski hingga kini pengakses internet di Indonesia telah mencapai 100 juta, namun tren belanja online hingga kini masih relatif kecil.

Meski begitu, bisnis e-commerce diprediksi akan semakin besar seiring dengan meningkatnya kebiasaan orang Indonesia untuk menghabiskan uangnya di sejumlah situs belanja online. Optimisme inilah yang membuat Chaim Fetter tertarik untuk mengembangkan peluang bisnis situs belanja online.

Melihat persaingan Tokobagus dan Berniaga, Chaim yakin jika Jualo dapat lebih sukses dibandingkan dua pesaingnya terdahulu. Fokus pada pembeli menjadikan situs yang resmi diperkenalkan pada Januari 2014 ini berbeda dengan dua pesaingnya.

" Pas teman saya tunjukkan situs e-commerce yang fokus ke penjual, saya yakin situs yang saya buat lebih bagus karena fokusnya justru ke pembeli karena pembeli yang sebenarnya punya uang jadi harus bisa buat mereka percaya sama kita," ungkap Chaim Fetter, CEO dan Founder Jualo.com saat berbincang dengan Dream.

Pria berusia 33 tahun ini juga menyebut jika kepercayaan pembeli sudah didapat, maka dengan sendirinya penjual akan datang. Strategi ini bukan tanpa alasan, mengingat tingkat kepercayaan dan keamanan merupakan kunci bagi sebuah layanan jual beli online bagi masyarakat Indonesia.

Sekedar ilustrasi, Chaim menyebut bisnis e-commerce sangat menarik di Indonesia karena sudah lebih dari 70 juta pengakses internet juga menggunakan Facebook dan Twitter. Sementara saat ini hanya 2% kompetitor yang baru bisa menjangkau para pengguna internet untuk memakai layanan belanja online mereka.

" Kalau dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia sangat menarik dan pasti akan tumbuh besar, pemainnya masih sedikit tapi pasarnya besar dan ini berbeda dengan Singapura yang bisnis belanja online sudah lumayan sesak," ucap penyuka lari dan diving ini.

Sebagai technopreneur yang telah lama menekuni bisnis e-commerce, Chaim menyebut kondisi di Indonesia jauh berbeda dengan di negeri asalnya, Belanda. Di Negeri Kincir Angin tersebut layanan belanja online sudah digunakan 80% dari masyarakat yang sudah 'melek' internet.

Beri Komentar