`Booming` Syariah di Hong Kong Hanya Sekejap

Reporter : Syahid Latif
Senin, 15 Desember 2014 11:02
`Booming` Syariah di Hong Kong Hanya Sekejap
Hong Kong pernah mencatat sejarah dengan menerbitkan sukuk dolar bernilai US$ 1 miliar. Sayang setelah itu, tak ada lagi penerbitan sukuk baru.

Dream - Booming keuangan syariah di Hong Kong seolah berlangsung sekejap. Pemerintah Hong Kong pun berusaha keras menjaga momentum untuk menjadi pusat keuangan syariah di tengah lesunya antusiasme penerbit surat utang syariah (sukuk).

Pada September lalu, Pemerintah Hong Kong menerbitkan sukuk denominasi dolar AS pertama senilai US$ 1 miliar. Momentum itu menjadikan Hong Kong masuk peta kompetisi global di antara pusat-pusat perbankan untuk menarik bisnis keuangan syariah.

Sayang, sejak kisah sukses itu, hanya ada beberapa emiten sukuk yang muncul di Hong Kong. Hal ini menunjukkan sekeras apa pun usaha Pemerintah Hong Kong, sektor keuangan syariah tidak akan bergerak jika alasan ekonomi yang kuat tidak ada.

Hong Kong merupakan pusat utama bagi keuangan konvensional, melayani Tiongkok dan banyak pelanggan lainnya di Asia. Karena kekuatan fiskal, penerbitan sukuk negara Hong Kong mampu mencatatkan pesanan sebesar US$ 4,7 miliar, termasuk dari investor Timur Tengah.

Namun hal itu tidak menjadi jaminan emiten lainnya akan menerbitkan sukuk dan bukan obligasi konvensional, yang cenderung lebih akrab dan kurang kompleks. Bagi emiten lokal, mereka tidak menemukan alasan tepat untuk memilih Hong Kong sebagai pengganti Kuala Lumpur, yang merupakan pasar obligasi syariah paling aktif di dunia. Atau Teluk, di mana terdapat banyak sekali investor Islam.

Di masa lalu, beberapa perusahaan di Hong Kong telah dikaitkan dengan kemungkinan penerbitan sukuk, termasuk Otoritas Bandara, operator metro dan Hong Kong Mortgage Corp. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda perusahaan-perusahaan ini mengikuti jejak pemerintah.

Hong Kong Monetary Authority (HKMA) mengatakan penjualan sukuk bulan September telah menunjukkan bahwa hukum, kerangka peraturan dan perpajakan wilayah itu mampu mendukung emiten dalam negeri, membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan sektor publik dan swasta untuk datang ke pasar sukuk.

Untuk membantu bisnis Hong Kong, HKMA bekerja untuk meningkatkan kesadaran keuangan syariah di wilayah tersebut. Desember lalu mereka meluncurkan sebuah forum keuangan syariah dengan Bank Sentral Malaysia dengan menyelenggarakan seminar dan lokakarya.

" Kami juga akan berbagi pengalaman kami dalam penerbitan sukuk dengan perusahaan yang memiliki kebutuhan pendanaan, dengan maksud untuk mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pasar lokal," kata HKMA seperti dikutip Dream dari laman thestar.com.my, Senin, 15 Desember 2014.

Tidak hanya itu, Pemerintah Hong Kong juga telah mengirim delegasi bisnis ke Timur Tengah pekan ini, khususnya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

" Kami ingin lebih banyak sukuk dipasarkan, didaftarkan dan dieksekusi di Hong Kong. Dan kami mengundang lembaga keuangan syariah untuk membangun kehadiran mereka di Hong Kong," kata John Tsang, Sekretaris Keuangan Hong Kong, dalam pidatonya di Riyadh kemarin. (Ism)

Beri Komentar