Foto: Fortune.com
Dream - Penggemar band K-pop BTS pasti merasakan patah hati ketika anggota grup tersebut diumumkan akan mengikuti program wajib militer di Korea Selatan pada Senin, 17 Oktober 2022. Ini berarti tidak akan ada tur atau launching lagu baru selama beberapa tahun ke depan.
Namun, wajib militer tujuh anggota—yang diizinkan Seoul untuk ditunda pada tahun 2020—juga dapat menimbulkan biaya ekonomi.
Sejak merilis album pertamanya sembilan tahun lalu, boy band peraih nominasi Grammy yang beranggotakan RM, Jin, SUGA, j-hope, Jimin, V, dan Jung Kook, ini telah membuktikan nilainya dalam industri hiburan.
Dikutip dari Fortune, Rabu 19 Oktober 2022, pada tahun 2018, Hyundai Research Institute mengatakan BTS berkontribusi lebih dari US$3,6 miliar atau sekitar Rp55,7 triliun untuk ekonomi Korea Selatan setiap tahunnya. Angka ini setara dengan kontribusi 26 perusahaan menengah.
Peneliti Hyundai juga mengatakan boy band tersebut membawa satu dari setiap 13 turis yang mengunjungi Korea Selatan pada tahun 2017, dan menghasilkan sekitar US$1,1 miliar dari ekspor barang konsumen seperti barang dagangan dan kosmetik dalam satu tahun.
Antara tahun 2014 hingga 2023, analis memproyeksikan BTS akan menyumbang sebesar US$29,4 miliar (Rp455 triliun) untuk ekonomi Korea Selatan jika band ini mempertahankan popularitasnya.
Keberhasilan komersial band ini juga telah memenuhi kantong para anggotanya. Secara kolektif, BTS memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 50 juta (Rp774 miliar) pada tahun 2020, menurut Forbes.
Selain menyumbangkan kekayaan ke Korea Selatan, grup ini telah membuktikan kemampuannya untuk mengguncang pasar keuangan negara itu.
Pengumuman hiatus BTS pada bulan Juni sempat membuat saham perusahaan manajemennya, HYBE, turun seperempat dari nilainya, dengan saham jatuh ke level terendah sejak perusahaan go public dua tahun sebelumnya.
Berita wajib militer anggota band pada hari Senin membuat saham HYBE 2,5 persen lebih rendah.
Band, yang merupakan grup K-pop pertama yang mencapai No. 1 di Billboard 200, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh label Big Hit Music pada hari Senin bahwa para anggotanya akan berkumpul kembali sebagai sebuah grup pada tahun 2025 mendatang, yakni setelah mereka selesai menjalani wajib militer.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
