Jangan Salah Naik, Ini Daftar Stasiun Keberangkatan LRT Jabodebek

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 12 Juli 2023 12:45
Jangan Salah Naik, Ini Daftar Stasiun Keberangkatan LRT Jabodebek
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, ada dua tahap uji coba.

Dream - Uji coba operasional LRT Jabodebek mulai dilakukan hari ini, Rabu 12 Juli 2023. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menjelaskan, ada dua tahap uji coba.

Tahap pertama dimulai 12 sampai 26 Juli 2023. Tahap ini hanya diperuntukkan untuk undangan, yakni kementerian/lembaga, jurnalis/media, dan komunitas.

Selanjutnya, pada tahap kedua mulai 27 Juli 2023 sampai 15 Agustus 2023, masyarakat umum dapat mengikuti uji coba dengan mengisi link pendaftaran yang disediakan oleh pihak operator LRT Jabodebek.

Dalam sehari, ditargetkan jumlah penumpang LRT maksimal 600 penumpang undangan. Adapun uji coba operasional terbatas akan dilaksanakan pada pukul 08.00 s.d 12.30 WIB.

1 dari 5 halaman

Stasiun Keberangkatan

Melansir Liputan6.com, para undangan hanya dapat melakukan tap in atau keberangkatan di tiga Stasiun LRT Jabodebek yaitu, Stasiun Harjamukti, Stasiun Jatimulya dan Stasiun Dukuh Atas.

Namun para undangan dapat melakukan tap out di semua stasiun yang dilewati. Transaksi naik kereta LRT dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) dari berbagai macam bank penyedia jasa layanan uang elektronik.

Sementara itu akan ada 4 perjalanan KA per hari, yang akan melayani 3 lintas, yaitu Lintas Cawang-Dukuh Atas, Lintas Cawang-Harjamukti dan Lintas Cawang-Jatimulya.

 

 

2 dari 5 halaman

Dibuka Hari Ini, Begini Cara Naik LRT Jabodebek Rp1

Dream - Pendaftaran untuk naik LRT Jabodebek selama uji coba dibuka pada hari ini, Senin 10 Juli 2023. Para penumpang hanya dikenakan tarif Rp1 untuk periode 12 hingga 15 Juli 2023.

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo, menjelaskan, dalam tahap uji coba ini, kuota jumlah penumpang akan dibatasi.

" Dalam satu hari kita menyiapkan empat perjalanan untuk soft launching. Artinya, akan ada lebih kurang 600 masyarakat yang bisa ikut dalam perjalanan itu," ujar Kuswardojo dalam keterangannya.

Kuswardojo meminta masyarakat yang sudah pernah naik LRT Jabodebek tidak mendaftar lagi untuk kedua kalinya. Dia memprediksi banyak orang yang ingin ikut dalam uji coba itu, sehingga berharap masyarakat maklum jika nantinya ada ketidak nyamanan.

" Karena kami yakin akan banyak sekali warga masyarakat yang ingin mengikuti uji coba ini. Jadi makanya, coba untuk kita semua rajin-rajin lihat medsos kita. Pada saat nanti prinsipnya siapa cepat dia akan dapat," tuturnya.

Lalu, bagaimana cara mendaftar menaiki LRT Jabodebek? Berikut ketentuannya:

3 dari 5 halaman

Cara Daftar LRT Jabodebek

1. Isi formulir/google form yang tersedia di link pendaftaran

2. TUNGGU Konfirmasi dari Tim LRT Jabodebek terkait jadwal perjalanannya

3. WAJIB menunjukan bukti konfirmasi yang diterima melalui SMS/WHATSAPP/EMAIL dari pihak LRT Jabodebek kepada petugas stasiun

4. WAJIB membawa Uang Elektronik/KMT yang masih berlaku

5. DILARANG makan dan minum di dalam kereta

6. Bersedia mengikuti rute perjalanan yang SUDAH DITENTUKAN oleh pihak LRT Jabodebe

4 dari 5 halaman

Kuswardojo menjamin LRT Jabodebek aman meski melaju kencang di tengah hujan badai. Jaminan itu berdasarkan uji coba dari Stasiun Dukuh Atas ke Stasiun Jatimulya ketika hujan.

“ Tentunya kalau kecepatan enggak akan diturunkan. Kecepatan tidak akan berubah karena memang dalam perjalanan ini semua akan diatur by sistem,” ujar Kuswardojo.

Artinya, tambah dia, jarak dari satu kereta ke kereta lain kecepatannya sudah diatur dengan sistem. “ Jadi kalau jadwalnya dia berjalan 30 KM per jam tetap ikuti itu,” ujar dia.

5 dari 5 halaman

KAI menyebutkan, pengoperasian LRT Jabodebek ini dijalankan tanpa bantuan masinis, tetapi tersambung ke dalam sistem CBTC, atau sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi dari pusat kendali operasi.

Saat uji coba dan beroperasi, kecepatan maksimal LRT Jabodebek bisa mencapai hingga 80 KM per jam. Akan tetapi, kecepatan itu tidak akan diterapkan sama pada setiap stasiun.

“ Jadi kecepatan operasional itu maksimal 80 KM per jam. Tapi tentunya tidak akan sama dari satu titik ke titik yang lain, karena jarak dari stasiunnya beda-beda. Jadi makin dekat jarak stasiun, pasti kecepatannya tidak akan sama dengan kecepatan maksimal,” kata dia.

Beri Komentar