Ditutup Menguat, Indeks Syariah Kerja Keras Tembus Zona Hijau

Reporter : Syahid Latif
Senin, 1 Juni 2015 16:26
Ditutup Menguat, Indeks Syariah Kerja Keras Tembus Zona Hijau
Tekanan aksi jual jelang penutupan sempat memaksa ISSI dan JII bergerak lemah di zona merah.

Dream - Aksi beli jelang penutupan menyelamatkan indeks acuan saham syariah di perdagangan awal Juni 2015. Data ekonomi terbaru yang dibawah ekspektasi sempat mengkhawatirkan pelaku pasar.

Pelaku pasar juga tak kunjung mendapatkan sinyal sentimen positif di perdagangan Harpitnas kali ini.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 1 Juni 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) terdongkrak 0,371 poin (0,22%) ke level 167,437.

ISSI sempat membuat pelaku pasar khawatir setelah bergerak melemah beberapa menit jelang penutupan perdagangan. ISSI bahkan sempat jatuh ke posisi terendah di 166,227.

Munculnya aksi beli jelang penutupan perdagangan menghidupkan kembali harapan investor. Alhasil, ISSI berhasil menutup perdagangan di zona hijau.

Aksi jual beli 34,42 miliar saham membuat 74 emiten syariah sukses bertengger di zona positif. Namun, ISSI justru didominasi saham-saham yang bergerak melemah mencapai 103 emiten.

Transaksi jual beli saham syariah kali ini mencapai Rp 2,63 triliun.

Guyuran dana beli investor jelang penutupan juga menolong laju Jakarta Islamic Index (JII). Indeks saham bluechips syariah ini ditutup menguat 2,584 poin (0,37%) ke level 700,653.

Separuh penghuni JII berhasil menapaki teritori positif. Namun 12 lainnya tertekan aksi jual dan 3 emiten memilih bertahan stagnan.

Emiten perusahaan media, SCMA menjadi motor penggerak JII usai menguat Rp 610. Top losser JII lainnya adalah JSMR yang naik Rp 525, AALI Rp 275, UNTR Rp 225, dan INSCO Rp 105 per saham.

Sebaliknya, INTP dan INDF menjadi penekan laju JII setelah menjadi top losser dan terkoreksi Rp 350 dan Rp 200 per saham. Top losser lainnya adalah SSMS yang turun Rp 175, LPPF Rp 125, dan SMRA Rp 110 per saham.

Laju penguatan jelang penutupan ini tak bisa diikuti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tertekannya saham-saham di sektor keuangan membuat IHSG terpeleset 2,563 poin (0,05%) ke level 5.213,816.

Di Harpitnas kali ini, lantai bursa relatif sepi dari transaksi pelaku pasar. Dana yang mengguyur pasar modal Indonesia mencapai Rp 4,35 triliun.

Sekitar Rp 24,68 miliar diantaranya adalah dana investor asing yang ditarik dari pasar modal Indonesia. Meski nett sell, aksi jual asing berkurang banyak dibandingkan akhir pekan lalu.

Dari kawasan regional, indeks Nikkei dan Hang Seng berhasil keluar dari tekanan. Kedua indeks ini naik tips 0,03 persen dan 0,63 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berhasil menjauh dari level 13.200. Hingga sore ini, kurs rupiah terapresiasi 36 poin (0,27%) menjadi 13.188 per dolar AS.

Beri Komentar