Eksploitasi Isu TKI, Publik Saudi Geram pada Indonesia
Dream - Warga Arab Saudi mulai jengkel dengan permintaan Indonesia terkait syarat pencabutan larangan ekspor tenaga kerja Indonesia. Salah satu yang terkena sasaran adalah kalangan politisi di Tanah Air.
Mengutip laman Arabnews, Minggu, 11 Januari 2014, pengamat bisnis dari Arab Saudi, Badr Almotawa, menilai sejumlah partai politik di Indonesia ingin mengeksploitasi situasi dengan mengangkat isu Hak Asasi Manusia (HAM).
Lebih jauh, Badr menilai negara-negara pengekspor tenaga kerja telah mengeksploitasi keluarga di Saudi dengan minta kenaikan gaji. Kondisi makin berat karena biaya perekrutan yang semakin mahal.
Dari pengamatan Badr, para pengguna tenaga kerja asing sebetulnya tak semua berasal dari kalangan keluarga kaya.
"Mereka adalah guru atau pegawai negeri," katanya.
Lebih memprihatikan lagi, keluarga di Yordania dan Lebanon umumnya mempekerjakan pembantu dengan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan Arab Saudi.
Perekrutan pekerja dari negara lain diakui Badr memang diperlukan keluarga Saudi untuk memenuhi kekurangan dan menghindari eksploitasi.
Yahiya Al-Maqbul, kepala komite perekrutan di Jeddah, juga mendukung ide tersebut. Yahiya menandaskan Kementerian Tenaga Kerja berencana menandatangani perjanjian dengan empat negara baru untuk memecahkan krisis tenaga kerja di negara ini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah UGM Bikin Petisi Bulaksumur, Giliran UII Kritik Keras Jokowi: Indonesia Darurat Kenegarawanan
Jokowi diminta tidak memanfaatkan institusi kepresidenan untuk memenuhi kepentingan politik keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat AHY Perdana ke IKN: Dulu Mencaci, Kini Memuji Jokowi
Pujian AHY mengingatkan pada kritik yang disampaikan terkait pembangunan IKN saat Rapimnas Partai Demokrat pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaHampir 10 Tahun di Luar Kekuasaan, Kini Demokrat Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi
Hampir 10 Tahun Jadi Oposisi, Kini Demokrat Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.