Pandora Paper's Bongkar Transaksi Aset Miliarder Dan Politisi Dunia (Foto: Shutterstock)
Dream - International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) mengungkap data transaksi keuangan diduga milik puluhan mantan dan pemimpin negara di dunia lewat laporan Pandora Papers. Data sekitar 2 terabyte itu berisi rahasia aset yang dikelola melalui badan usaha di luar negeri (offshore company).
Selain puluhan pemimpin dunia, Pandora Papers juga mengungkapkan 330 politis, 130 miliarder di daftar Forbes, para selebriti, keluarga kerajaan di dunia yang diduga menyembunyikan aset mereka di luar ngeri.
Dikutip dari laman icij.org, dokumen yang bocor itu mencatat transaksi yang dilakukan Raja Yordania, presiden Ukraina, Kenya, dan Ekuador, Perdana menteri Cekoslawakia, serta mantan Perdana Menteri Inggris, Tonny Blair.
Dokumen itu juga berisi detail aktivitas keuangan dari `kementerian propaganda tak resmi` dari presiden Rusia, Vladimir Putin serta lebih dari 130 miliarder di Rusia, Amerika Serikat, Turki, dan negara-negara lain.
" Dokumen yang bocor mengungkapkan bahwa banyak pemegang kekuasaan yang dapat membantu mengakhiri sistem offshore malah mendapat manfaat darinya – menyembunyikan aset di perusahaan rahasia dan perwalian sementara pemerintah mereka melakukan tindakan yang lamban dalam memperlambat aliran uang ilegal global yang memperkaya penjahat dan memiskinkan bangsa," ungkap laporan tersebut.
ICIJ mengaku mendapatkan 11,9 juta data rahasia dan memimpin sebuah tim berisi 600 jurnalis dari 160 media melakukan investigasi selama dua tahun. Para jurnalis ini menelusuri sumber data-data tersebut serta memeriksa catat pengadilan serta dokumen lain dari lusinan negara.
Dokumen yang bocor datang dari 14 entitas di luar negeri yang mendirikan perusahaan untuk melayani klien yang ingin menyembunyikan aset mereka di luar negeri. Catatan di dalamnya termasuk proses transaksi pemimpin dan mantan pemimpin negara sebanyak 3 kali lipat lebih banyak dari dokumen aktivitas offshore yang bocor sebelumnya.
" Temuan ICIJ dan mitra medianya menyoroti seberapa dalam keuangan rahasia telah menyusup ke politik global – dan memberi pengetahui tentang mengapa pemerintah dan organisasi global hanya membuat sedikit kemajuan dalam mengakhiri pelanggaran keuangan lepas pantai," ungkap laporan tersebut
Analisis ICIJ terhadap dokumen rahasia mengidentifikasi 956 perusahaan di perusahaan offshore yang terkait dengan 336 politisi tingkat tinggi dan pejabat publik, termasuk pemimpin negara, menteri kabinet, duta besar, dan lainnya. Lebih dari dua pertiga dari perusahaan tersebut didirikan di British Virgin Islands, yurisdiksi yang telah lama dikenal sebagai roda penggerak utama dalam sistem `surga pajak` dunia.
Merujuk sebuah studi tahun 2020 oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris menemukan setidaknya ada dana bergulir hingga US$ 11,3 triliun untuk aktivitas perusahaan offshore ini.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu