Ikhtiar Pemprov DKI Jakarta Dorong Ekspor Pelaku Industri Kerajinan

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 26 November 2019 10:36
Ikhtiar Pemprov DKI Jakarta Dorong Ekspor Pelaku Industri Kerajinan
Pemprov DKI Jakarta mendukung industri kerajinan tangan menjadi prioritas pemerintah

Dream - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjadikan bisnis kerajinan sebagai salah satu simpul penting dalam pengembangan sektor industri di ibukota. Kalangan perajin jga akan mendapat sokongan penuh untuk mengembangkan bisnisnya. 

Kepala Biro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta, Mochammad Abbas menyatakan kerajinan atau kriya termasuk tiga besar penyumbang produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif secara nasional.

Industri kerajinan juga telah ditetapkan sebagai salah satu sektor prioritas di Kementerian Perindustrian. Sektor ini dinilai mampu menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, berorientasi ekspor, serta menyerap tenaga kerja.

" Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sangat mendukung perkembangan industri kreatif termasuk untuk berorientasi kepada ekspor," ujar Abbas saat opening ceremony JakCraft 2019, di Gedung G Balaikota, Jakarta, Senin, 25 November 2019.

Untuk mendukung industri kerajinan di ibukota, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta melalui Program Pengembangan Wirausaha Terpadu akan membantu perajin mendapatkan pelatihan, pembinaan, kurasi produk, dan fasilitas pameran.

Abbas mengungkapkan, dukungan pemberdayaan fasilitas terhadap industri kerajinan telah diberikan secara berkelanjutan. Selanjutnya pelaku usaha diharapkan bisa mengembangkan produknya sesuai tuntutan pasar.

" Saat ini, persaingan usaha sangat kompetitif. Terlebih pasar Indonesia telah memasuki pasar global. Untuk itu, para pelaku industri, pelaku UKM, harus bersinergi agar siap menghadapi pasar bebas," kata Abbas.

Dalam menyukseskan promosi produk kerajinan, JakCraft kembali dihadirkan dan diikuti oleh para perajin Dekranasda DKI Jakarta.

Event ini, diharapkan Abbas dapat menjadi tempat bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengelola usaha lebih baik. Serta, meningkatkan kreativitas perajin agar pelaku UKM tetap eksis bersinergi.

(Sah, Laporan: Keisha Ritzska Salsabila)

Beri Komentar