Indeks Syariah Tetap Menanjak Kala Ekonomi Melambat

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 5 Mei 2015 16:30
Indeks Syariah Tetap Menanjak Kala Ekonomi Melambat
Asing mengakhiri aksi jual saham dengan membukukan nett buy sekitar Rp 400 miliar

Dream - Bursa saham nasional berhasil ditutup menguat di tengah laporan perlamabtan perekonomian nasional. Aksi beli investor asing menahan indeks saham di zona hijau.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2015 turun menjadi 4,7 persen. Laporan ini lebih rendah dari konsensus sebesar 4,9 persen.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 5 Mei 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat 0,848 poin (0,52%) ke level 164,701.

Penguatan ISSI terjadi di tengah dominasi pelemahan harga saham emiten syariah. Tercatat 100 emiten ISSI longsor ke zona merah dan 95 lainnya dilanda aksi beli pelaku pasar.

Transaksi perdagangan mencapai Rp 3,42 triliun dengan 34,98 miliar saham syariah yang beralihtangan.

Pelaku pasar sempat khawatir dengan rilis kinerja perekonomian Indonesia sepanjang tiga bulan pertama 2015. Hal ini terlihat dari laju ISSI yang longsor ke zona merah dengan level terendah 163,501.

Beruntung lantai bursa hari ini mulai kembali diguyur dana asing. Aksi beli ini mendorong investor kembali berburu saham di BEI.

Kondisi yang sama dialami saham-saham bluechips syariah. Sempat dihuni 29 emiten yang menguat di awal sesi, Jakarta Islamic Index (JII) menutup perdagangan dengan menguat 7,092 poin (1,04%) ke level 686,253.

Jumlah emiten JII yang bergerak menguat memang berkurang di sesi penutupan. JII sukses menghantar 17 emiten melaju ke zona hijau namun 7 emiten lainnya berbalik melemah.

Indeks JII sempat menyentuh level tertinggi di 690,055 dan terendah di zona merah di posisi 678,054.

Saham-saham bluechips favorit kembali menjadi incaran pelaku pasar. Daftar pencetak kenaikan harga saham tertinggi dihuni oleh UNVR yang menguat Rp 1.175, ITMG Rp 550, SMGR Rp 275, ASII Rp 175, dan AALI Rp 150 per saham.

Secara keseluruhan, bursa saham Indonesia sukses ditutup menguat di tengah sentimen negatif domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 19,171 poin (0,37%) ke level 5.160,308.

Pelaku pasar memutar dana senilai Rp 5,95 triliun untuk menopang aksi jual beli terhadap 55,01 miliar. Investor asing tampaknya mulai mengakhiri aksi jual saham yang telah berlangsung 8 hari terakhir.

Asing mulai membukukan nett buy sekitar Rp 454 miliar.

Kabar kurang sedap justru muncul dari pergerakan nilai tukar rupiah. Kurs rupiah kembali jatuh ke level Rp 13.043 per dolar AS atau terdepresiasi 55 poin (0,42%).

Beri Komentar