Merger Bank Syariah BUMN Mendekati Final
Dream - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) beberapa hari akan segera beroperasi secara resmi. Bank hasil penggabungan dari tiga bank syariah milik pemerintah itu telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan surat persetujuan tersebut, kini BSI tinggal menyelesaikan beberapa proses administrasi seperti permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Kementerian Hukum dan HAM dan permohonan pencatatan saham tambahan ke Bursa Efek Indonesia.
Mengutip keterangan tertulis Project Managementy Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, penggabungan PT BRISyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah akan menjadikan BSI sebagai salah satu dari 10 bank nasional dengan aset terbesar di Indonesia.
BSI juga akan menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Ketiga direksi bank syariah yang menjadi bagian merger juga mengimbau nasabah untuk tenang dengan proses penggabungan ini.
" Kami akan lakukan dengan saksama secara bertahap, tidak terburu-buru demi meminimalisasi risiko disrupsi bagi nasabah selama proses integrasi berlangsung,” kata Ketua Project Integrasi Herry Gunadi meyakinkan.
Salah satu keuntungan dari merger ini adalah BSI tak perlu lagi melakukan penawaran saham mengingat BRISyariah saat ini sudah berstatus sebagai perusahaan publik dengan saham tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perubahan akan terjadi pada komposisi kepemilikan saham di BSI yang akan tetap menggunakan ticker code BRIS di lantai bursa.
Nantinya, komposisi pemegang saham pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan dikuasai mayoritasnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI sebesar 51,2 persen. Bank Mandiri merupakan induk usaha dari PT Bank Syariah Mandiri.
Disusul PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) yang menguasai 25,0 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 17,4 persen.
Porsi pemegang saham lainnya akan dimiliki oleh DPLK BRI - Saham Syariah sebesar 2 persen dan publik 4,4 persen.
" Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan," mengutip keterangan tertulis tersebut.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya