Samsung Menyalahkan Desain Baterai Untuk Insiden Samsung Gaalxy Note 7 Yang Mudah Terbakar.
Dream – Masih ingat kasus Samsung Galaxy Note 7 yang menyebabkan kebakaran? Produsen telepon pintar itu telah merampungkan investigasi. Hasilnya, mereka menyalahkan desain dan produksi baterai yang buruk.
“ Berdasarkan hasil invetigasi yang dilakukan oleh tiga orgaisasi independen di sektor industri, disimpulkan bahwa baterai menjadi penyebab insiden ini,” kata Presiden Bisnis Komunikasi Mobile Samsung, Koh Dong Jin, dalam pernyataannya kemarin, dilansir dari CNN Money, Selasa 24 Januari 2017.
Investigasi yang dijalankan berbulan-bulan ini adalah kali kedua yang dilakukan Samsung. Awalnya, perusahaan ini menyalahkan salah satu pemasok baterai untuk gadget ini.
Tapi, hasil investigasi ini tidak bisa menghentikan insiden kebakaran yang ditimbulkan oleh Galaxy Note 7. Akhirnya, Samsung “ membunuh” produksi Galaxy Note 7 dan merugi miliaran dolar AS dan mencoreng citra Samsung.
Samsung dan investigator independen ini menemukan masalahnya terletak pada baterai yang berasal dari dua supplier yang berbeda.
Dari pemasok yang pertama, penutup luar baterai itu terlalu kecil untuk mengakomodasi komponen di dalamnya, sehingga menyebabkan korsletin dan kelebihan panas (overheat).
Sedangkan yang kedua, desain baterai tersebut tidak sempurna dan ada komponen yang tidak sempurna. “ Saya sangat menyesali ini semua kepada seluruh pelanggan kami,” kata Dong Jin.
Samsung dan investigator independen ini tidak menyalahkan semua proses produksi baterai. Akan tetapi, perusahaan ini tidak mau mengakui mereka terlalu banyak meminta.
Galaxy Note 7 ini disebut-sebut sebagai ponsel yang memiliki daya baterai yang performanya bagus untuk menyetel video dan permaiman. Perusahaan ini tidak mau berkompromi soal ukuran ponsel. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Dong Jin mengatakan desain dan teknologi produksi baru digunakan oleh pemasok baterai.
“ Kami bertanggung jawab untuk kegagalan kami untuk identifikasi dan verifikasi isu yang merebak soal desain baterai dan proses produksi,” kata dia.
Untuk mengantisipasi kegagalan ini, Samsung pun membentuk grup penasihat baterai dari akademisi dan pusat riset. Tidak hanya itu, mereka juga memperkenalkan kualitas proses produksi yang lebih kuat, termasuk inspeksi mendadak untuk pemasok baterai. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu