Ini Generasi Jet Komersial Paling Nahas

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 9 Januari 2015 10:42
Ini Generasi Jet Komersial Paling Nahas
Dunia penerbangan mengenal empat generasi pesawat jet komersial yang mulai tumbuh sejak 1960. (BELUM FOTO)

Dream - Insiden nahas AirAsia QZ8501 menjadi lembaran hitam dunia penerbangan di 2014. Sejak pertama kali mengangkasa, burung besi telah dirakit dengan teknologi tercanggih untuk mengurangi risiko kecelakaan fatal. Namun nasib berkata lain.

Era penerbangan modern mulai muncul pasca Perang Dunia II, khususnya di Amerika Utara. Booming bisnis penerbangan pribadi dan komersial melahirkan ribuan pilot.

Sejak saat inilah, era industri penerbangan terus tumbuh subur. Badan pesawat semakin jumbo, ribuan bahkan miliaran orang sudah diterbangkan, dan makin banyak kargo telah diangkut.

Mengutip laporan Global Aviation Study 2014 yang dikeluarkan Allianz Global Corporate & Specialty (AGCS), Pesawat bermesin jet komersial pertama kali diperkenalkan De Havillan Cornet pada 1952. Perusahaan inilah yang menandai era baru industri penerbangan.

Sayang, dua tahun sejak kelahirannya, Cornet generasi pertama harus dikandangkan. Empat dari 21 pesawat yang dibuatnya hancur karena kesalahan desain.

Enam tahun berselang atau pada 1958, Boeing mulai memperkenalkan jajaran pesawat bermesin jet, Boeing 707. Pesawat inilah yang terus bertahan setelah 31 tahun.

Tercatat 1.010 unit pesawat Boeing 707 telah dibuat. Sepanjang lima tahun beroperasi, hanya ada lima kecelakaan fatal yang dialami generasi pesawat ini.

Bahkan sepanjang sejarahnya, Boeing 707 hanya mengalami 74 kecelakaan fatal. Rata-rata tingkat kematiannya pun hanya 1 dari 4,2 juta kedatangan.

Sejak booming pada 1960, dunia penerbangan disesaki oleh 3.000 armada dengan mayoritas menggunakan pesawat berteknologi piston. Jenis pesawat ini dibuat oleh DOuglas, Lockhead, Convair, dan Vicker. Industri penerbangan mengenalnya sebagai generasi pertama pesawat komersial dunia.

Dalam hal keselamatan, rata-rata tingkat kecelakaan pesawat komersial generasi pertama ini dalam 10 tahun pertama beroperasi sebanyak 27,2 kecelakaan dari 1 juta kedatangan.

Ini Generasi Jet Komersial Paling Nahas

Generasi kedua pesawat komersial mulai lahir pada 1960 dan akhir 1970an. Termasuk didalamnya adalah pesawat Boeing 727, British Aircraft Corporation 1-11, dan DC-9.

Generasi kedua ini mampu memperbaiki tingkat keselamatan pesawat dengan hanya mencatat rata-rata kecelakaan 2,8 kali dari 1 juta kedatangan.

Sokongan teknologi mesin turbo sebetulnya hampir sama dengan pesawat generasi pertama. Namun teknisi membuat berbagai penyempurnaan dari generasi pendahulunya tersebut.

Hingga saat ini, armada Boeing 727 telah mengangkut tak kurang dari 4 miliar penumpang di seluruh dunia dan hanya mencatat 100 kecelakaan fatal.

Di era 1992, industri penerbangan makin berkembang. Disinilah mulai dikenal istilah pesawat berbadan lebar generasi awal. Di era inilah kabin mulai menerapkan dua lorong dan tiga seat tepat duduk seperti terdapat di Lockhead L-1011, McDonnell Douglas DC-10, dan Boeing 747.

Pesawat-pesawat ini mencatat rata-rata kecelakaan sebanyak 5,3 dari 1 juta penerbangan. Sepanjang 1992 hingga 2001, terdapat 53 kecelakaan yang tercatat.

Generasi terbaru dari pembuatan pesawat jet komersial adalah Airbus 300, 310, 330, 340, Boeing 747-400, 747, 757, 767, 777, 787 dan McDonnell Douglas seri MD-80-90. Keluarga terbaru pesawat ini hanya mencetak rata-rata 1,5 kecelakaan dari 1 juta penerbangan.

Pertumbuhan armada pesawat jet dunia rata-rata meningkat 4,7 persen per tahun sejak 1971-2005 meski krisis ekonomi mendera.

Diperkirakan, industri akan akan tumbuh lebih dari 3,6 persen dalam sat dekade mendatang. Kini, pesawat jet komersial yang mengakasa berjumlah 24 ribu unit yang khusus beroperasi di kawasan ICAO. (Ism)

Beri Komentar