Ilustasi (Shutterstock.com)
Dream - Peer-to-Peer (P2P) termasuk skema investasi yang cukup diminati dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan peminat skema ini meningkat di masa pandemi.
CEO ALAMI, Dima Djani, mengatakan jumlah investor untuk beberapa sektor mengalami kenaikan cukup tinggi. Salah satunya sektor logistik yang dinilai vital saat ini.
" Terbatasnya mobilisasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga serta bisnisnya mengakibatkan kebutuhan akan logistik naik secara drastis," ujar Dima.
Perusahaan P2P lending syariah ini memutuskan menjalin kerja sama dengan dengan dua mitra rintisan untuk mempercepat roda industri logistik, Shipper dan Ritase. Kerja sama dijalankan dalam bentuk pembiayaan para vendor di kedua perusahaan tersebut yang sebagian besar merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengiriman jasa transportasi logistik.
" Kerjasama ini telah dimulai sejak Juni 2021 dan besar dana yang telah disalurkan hingga kini sudah mencapai lebih dari Rp21 miliar," kata Dima.
Bidang kesehatan juga merupakan sektor dengan peminat investasi cukup besar. Untuk bidang ini, ALAMI bermitra dengan Impact Credit Solutions (ICS) dalam kerja sama pembiayaan syariah (mudharabah) senilai total US$20 juta, setara Rp290 miliar.
Kerja sama tersebut untuk menyediakan pembiayaan yang terjangkau bagi sektor kesehatan Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$3,3 juta, setara Rp 47 miliar di antaranya telah dicairkan pada tahap percontohan.
Fasilitas dari ICS ini didukung oleh US International Development Finance Corporation (DFC), U.S. Agency for International Development (USAID), dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT). Dalam kerjasama ini, ALAMI dengan kemitraannya bersama penyedia asuransi kesehatan pemerintah Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), memanfaatkan teknologi pembiayaan ICS untuk mempertanggungkan pinjaman yang didukung oleh invoice, sebagai salah satu contoh tujuan penggunaan pembiayaan.
Selain itu, ALAMI juga menjalin mitra dengan inovator di bidang Akuakultur, eFishery, untuk memfasilitasi para pembudidaya ikan. Dalam program ini eFishery memberikan pelatihan dan pendampingan budi daya ternak ikan dengan teknologi yang dimilikinya, sedangkan ALAMI berperan menyediakan pembiayaan syariah dan memberikan pelatihan serta pendampingan pengelolaan keuangan bagi para pembudidaya ikan.
Dalam program yang sudah berjalan sejak Januari 2020 ini, telah berjalan lebih dari 4,000 transaksi dengan para pembudidaya ikan. Total pembiayaan tercatat mencapai Rp72 miliar.
" Secara return dan peluang keuntungan, platform keuangan syariah dari ALAMI adalah instrumen fixed income syariah dengan imbal hasil paling tinggi," kata Dima.
Dia berharap semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi pendana ritel ALAMI. Dima meyakinkan, masyarakat tidak hanya akan diuntungkan dari segi finansial namun juga kepuasan sosial.
" Karena sebagian dana dialokasikan pada pendanaan yang mengusung kepentingan masyarakat luas," kata Dima.
Sejak pertengahan 2019 hingga awal September 2021, ALAMI telah menyalurkan pembiayaan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Selain itu, perusahaan juga berhasil menjaga tingkat Non-Performing Financing (NPF) di angka 0 persen atau di industri P2P lending diukur dengan TKB90 (Tingkat Keberhasilan Pembayaran lebih dari 90 hari) di level 100 persen.
Untuk memudahkan investor, dalam beberapa hari ke depan ALAMI akan meluncurkan Hijra Bank. Platform yang merupakan reformasi dari BPR Syariah yang diakuisisi ALAMI awal 2021 ini diharapkan dapat memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat.
" Kami sangat antusias bahwa layanan Hijra Bank yang hadir melengkapi layanan P2P lending kami, akan menjadi solusi yang mewakili nilai-nilai syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan tentunya berdampak secara positif bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Dima.
/vidio-media-production/uploads/video/image/7544590/tampil-cantik-di-dream-day-ramadan-fest-bersama-beauty-class-viva-cosmetics-e3e5ed.png)
