Jajaran Menteri Koordinator Baru Di Jajara Kabinet Kerja Jokowi (Merdeka.com)
Dream - Presiden Joko Widodo telah memutuskan menunjuk tiga nama baru di jajaran menteri koordinator. Darmin Nasution, Rizal Ramli, dan Luhut Panjaitan akan menjadi panglima dari jajaran menteri teknis.
Ketiga nama tersebut sebetulnya bukan muka-muka baru di jajaran birokrasi. Paling tidak mereka pernah menjabat posisi strategis di pemerintahan.
Darmin Nasution adalah mantan Gubernur Bank Indonesia setelah purna tugas sebagai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Karir birokrasinya sudah dimulai sejak 1994.
Sementara Rizal Ramli sudah pernah menjabat jabatan menteri koordinator di era presiden Abdurrahman Wahid.
Terakhir, Luhut Panjaitan saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresiden. Bersama Rizal Ramli, Luhut juga pernah menjadi Menteri Perindustrian di era Presiden Gus Dur.
Sebagai pejabat publik, ketiga panglima baru kabinet Jokowi ini diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya kepada negara.
Meski menggunakan data terakhir yang belum diperbarui, berikut adalah harta kekayaan tiga menko baru menurut Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara:
1. Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Jabatan terakhir: Mantan Gubernur BI
Tanggal Pelaporan LHKP: 24 Mei 2013
Total Harta kekayaan: Rp 30.173.191.556
Harta: Rp 30.446.166.556
Total Utang: Rp 272.975.000
Darmin Nasution telah empat kali mengirimkan LHKPN. Pertama kali, Darmin melaporkan pada 2001 saat menjadi Dirjen Lembaga Keuangan di Kemenkeu. Terakhir, LHKP dilaporkan Darmin pada 2013 setelah turun dari jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Harta kekayaan mantan orang nomor satu bank sentral di Tanah Air ini paling banyak berasal dari benda Tidak bergerak yang bernilai Rp 17.069.200.450. Darmin memiliki sejumlah tanah dan atau bangunan yang terletak di Depok, Jakarta, Bekasi, Bogor, Mandailing Natal, hingga Bolaang Mongondow
Sementara harta harta Bergerak saat pelaporan LHKPN 2013 tercatat Rp 1.238.264.000 serta giro dan setara kas lainnya Rp 11.554.702.106
2. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Luhut Panjaitan
Jabatan Terakhir: Menteri Perdagangan dan Perindustrian
Tanggal Pelaporan LHKP:
Harta kekayaan bersih: Rp 7.105.490.000 dan US$ 295.494
Harta: Rp 7.105.490.000 dan US$ 295.494
Total Utang: Rp -
Kekayaan terbesar harta tak bergerak mantan jenderal bintang tiga ini berasal dari giro dan setara kas lainnya yang bernilai Rp 4,6 miliar. Sementara harta berupa tanah dan bangunan ditaksir mencapai Rp 1,46 miliar
Dalam laporan pada 2011, Luhut juga melaporkan kepemilikan perhiasan yang total seluruhnya bernilai Rp 250 juta.
Yang menarik, Luhut melaporkan tak memiliki utang saat itu
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli
Jabatan terakhir: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Tanggal Pelaporan LHKP: 15 Mei 2001
Harta kekayaan bersih: Rp 8.509.361.000 dan US$ 88.110
Harta: Rp 8.509.361.000 dan US$ 88.110
Total Utang: Rp -
Mantan menteri yang kembali ditunjuk Presiden Jokowi ini memiliki harta terbanyak dari aset harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan Rp 3,70 miliar. Disusul surat berharga senilai Rp 3 miliar.
Harta bergerak Rizal Ramli saat melaporkan LHKP terakhirnya bernilai Rp 608 juta, logam mulia Rp 216 juta, dan barang elektronik Rp 90 juta.
Sementara giro dan setara kas lain milik Rizal Ramli dilaporkan bernilai Rp 877.777.000
Sama dengan Luhut, Rizal Ramli kala itu juga tak melaporkan adanya utang yang harus dilunasi.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta