

Dream - Juru Bicara Kementerian Keuangan, Prastowo Yustinus, menanggapi pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan yang mengaku banyak pengusaha yang membantunya selalu diperiksa pajak perusahaannya.
tulis Prastowo lewat aplikasi X.
Yustinus memastikan bahwa Direaktorat Jendeal Pajak selalu melakukan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan pemeriksaan, berdasarkan undang-undang dan aturan yang berlaku. "Dilaksanakan secara profesional dan berintegritas," tulis Yustinus.
Menurut dia, Pemeriksaan pajak hanya dapat dilakukan jika Wajib Pajak memiliki kelebihan bayar pajak atau terdapat data maupun informasi akurat yang menunjukkan tingkat risiko tinggi sehingga kepatuhan harus diuji.
"Dengan demikian, tidak mungkin pemeriksaan dapat dilakukan dengan motif subyektif tertentu, termasuk politik," tulis Yustinus.
Praktik terbaik DJP, tambah Yustinus, meskipun Wajib Pajak masuk kategori pemeriksaan, tetap dilakukan imbauan agar melakukan pembetulan SPT dan membayar pajak terutang secara sukarela.
ujar Yustinus.
Dia memastikan Kemenkeu dan Direktorat Jenderal Pajak senantiasa berkomitmen menjaga integritas dan akan menindak tegas semua pelanggaran yang dilakukan pegawai.
Menurutnya, DJP merupakan alat negara untuk menghimpun partisipasi rakyat, bergotong-royong dengan membayar pajak demi kebaikan bersama.
tulis Yustinus.
Sebelumnya, dalam Mata Najwa, Anies Baswedan mengatakan bahwa pengusaha yang membantunya hanya kelas menengah. Para pengusaha besar takut memberi bantuan.
dream.co.id
kata Anies.
Anies semula tidak ingin menyebutkan alasan para konglomerat tak mau memberinya bantuan dalam urusan politik. "Itu harusnya tanyanya ke mereka, kenapa tidak dekat?" kata Anies.
Namun setelah didesak oleh Najwa Shihab, Anies akhirnya buka suara.
kata Anies.
Dia mencontohkan pengusaha di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Anies menyebut pajak perusahaan mereka langsung diperiksa setelah berinteraksi dengannya.
"Katanya random, tapi sepuluh-sepuluhnya, perusahaan miliknya, semua diperiksa pajaknya. Katanya random," kata Anies.
Perlakuan itu, kata Anies, membuat para pengusaha takut untuk mendekat kepadanya. Padahal, kata dia, mereka bukan membantunya, melainkan memberi bantuan kepada para relawannya di daerah.
Keterangan Anies semakin membuat Najwa Shihab penasaran. Dia bertanya apakah ada alat negara yang melakukan intimidasi kepada para pengusaha yang mebantu Anies. "Ya, laporanya begitu," jawab Anies.
Namun, Anies mengaku tidak tahu siapa yang memerintahkan pihak-pihak tersebut untuk melakukan intimidasi.
kata Anies.
Anies mengatakan banyak konglomerat yang takut membantunya, karena setelah bertemu pajak perusahaan emreka diperiksa.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua konglomerat itu bukanlah pengusaha kaleng-kaleng. Mereka merupakan orang-orang terkaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati pun mempertanyakan dasar intimidasi yang dilakukan karena menurutnya tidak boleh ada pihak-pihak yang bisa memerintah rakyat tanpa melalui peraturan
Baca SelengkapnyaPemilik nama lengkap Eca Elsa Japasal ini merupakan putri dari Erwin Japasal yang merupakan seorang konglomerat di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBocah penjaga konter dulu hidup miskin, kini jadi artis berjuluk 'Sultan'.
Baca SelengkapnyaMenurut Aina, setiap ia dan neneknya mengaji, pembantunya selalu menjerit dan meminta mereka untuk berhenti.
Baca SelengkapnyaRumah Eca nampak berada di salah satu komplek perumahan mewah. Dari penampakan sekilas, hunian Eca Aura terlihat asri dari penampakan pepohonan di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaSahabat Dream, seru juga nih tes tingkat ketahanan kamu makan buah jeruk nipis. Kira-kira kalau kalian masuk yang mana nih?
Baca SelengkapnyaBegini catatan dari Kementerian Keuangan soal anggaran Pemilu
Baca Selengkapnya