Dream - Seperti kebanyakan miliarder terkenal lainnya, pengusaha muda berikut tidak mendapat sukses secara instan.Mereka telah melewati berbagai ujian, kegagalan dan kebankrutan. Tapi mereka selalu belajar tentang pelajaran berharga di sepanjang jalan kariernya.
Karena sesungguhnya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Orang yang sukses adalah orang yang mampu bangkit dan mau belajar dari kegagalan.
Nanti, hasil kerja keras memperbaiki kegagalan ini akan terbayar. Seperti yang pernah dialami para miliarder ini. Dikutip dari laman situs Entrepreneur, September 2015, para miliarder pernah melakukan kesalahan yang akhirnya mendorong mereka untuk mencapai sukses.
1. Hasrat adalah segalanya
Max Mullen tahu ia ingin meluncurkan sebuah startup, bahkan meski tidak sepenuhnya antusias tentang idenya. Pada tahun 2010, ia memperkenalkan alat jejaring sosial yang disebut Volly. Bisnis ini gagal dalam setahun.
" Saya tidak memiliki hasrat untuk membesarkannya," kata Mullen mengenang. " Tetapi hasrat mendorong keinginan dan keuletan; tanpa itu, ketika Anda mendapat batu sandungan, Anda mudah menyerah. Itu membuat saya sadar bahwa jika saya tidak berhasrat tentang sesuatu, maka itu tidak layak dilakukan. Saya punya hasrat dengan Instacart, dan hasrat telah mendorong keberhasilannya."
2. Bisnis sukses bisa muncul dari kegagalan
" Saya sedang membangun sebuah startup selama sekitar satu tahun setengah," kata Taso Du Val. " Namun itu tidak berjalan dengan baik. Tidak menjadi apa-apa. Tidak ada yang percaya dengan ide tersebut. Tidak ada percaya pada saya. Tidak ada yang akan memberi saya uang. Benar-benar tidak berguna."
Namun, ia bertahan. Du Val kemudian bekerja pada startup seni populer Art.sy, menyusun strategi dengan mantan rekan-rekan dari perusahaan media sosial Slide, di mana ia menjabat sebagai pemimpin teknik. Meskipun demikian, ia secara tak 'sengaja menemukan' tempat di Toptal, bisnis kepegawaian yang sukses.
" Apa yang bisa saya petik adalah bahwa tidak peduli seberapa keras rintangan yang dihadapi, saya harus berurusan dengan berbagai situasi mengerikan, dan saya harus bisa melewatinya. Melewati masa dan situasi yang benar-benar menantang akan membuat Anda menjadi orang yang lebih kuat."
3. Kepegawaian dan pengelolaan bisa dipelajari
Beberapa orang lahir sebagai pemimpin; namun sebagian besar pengusaha belajar untuk bagaimana mendapatkan hasil terbaik dari staf mereka. Emily Weiss, CEO Glossier, mengakui bahwa pada usia 30 dia bukan CEO yang paling berpengalaman. " Saya tidak pernah berpikir bekerja di bidang pengelolaan pegawai," katanya.
" Saya selalu berpikir mengelola adalah tentang menempatkan orang di tempat yang mereka merasa cocok. Tapi saya belajar lebih baik untuk membuat orang keluar dari tempat mereka. Di situlah mereka lebih produktif dan berguna."
Sebagai pengusaha muda, ia telah menyadari bahwa perusahaan berkembang memiliki kebutuhan personil yang berkembang pula.
" Saya juga belajar untuk melakukan penilaian singkat untuk perekrutan, memastikan untuk menyewa staf untuk 18 bulan ke depan, bukan mencari orang yang akan bekerja untuk tiga tahun ke depan. Kami akan menjadi perusahaan yang sama sekali berbeda pada saat itu, dan yang saya butuhkan di masa depan berbeda dari yang saya butuhkan sekarang."
4. Terburu-buru masuk pasar kadang bisa gagal
Austin McChord belajar hal itu dengan cara yang keras. " Kami telah berhasil melalui serangkaian kegagalan. Ada sejumlah besar tantangan, terutama ketika bisnis itu benar-benar kecil," kata pendiri bisnis pemulihan data Datto.
" Kami cukup banyak membuat kesalahan yang tak terbayangkan di luar sana. Pada satu titik, pesaing merilis produk terbaru, jadi kami menciptakan produk baru yang sangat cepat yang kami pikir bisa bersaing. Kami akhirnya membuat kesalahan besar dan menciptakan produk yang tidak bekerja dengan baik. Itu adalah pelajaran yang luar biasa tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan."
McChord dan timnya kemudian mengumpulkan kekuatan dan membuat penerus dari produk gagal tersebut yang 'sangat handal dan memungkinkan kami untuk terus tumbuh lebih dari apa pun yang kami telah bangun sebelumnya'.
Apa yang dia pelajari? " Sangat penting bahwa segala sesuatu yang kita lakukan adalah benar-benar teruji dan bahwa produk yang dihasilkan dapat diandalkan. Masalahnya orang-orang akan bergantung pada produk itu, dan reputasi Anda adalah segalanya.
Ketika Anda mengirimkan produk yang tidak dapat diandalkan, itu benar-benar akan merusak merek dan reputasi Anda, dan hal itu akan terjadi dengan sangat cepat. Tidak ada yang lebih menyakitkan dalam sebuah bisnis daripada merek dan reputasi Anda ternoda. Sehingga Anda harus bekerja sangat keras untuk memastikan produk Anda sesuai dengan janji-janji yang Anda buat."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN