Ilustrasi Vaksinasi Covid-19.
Dream – Manajemen BUMN Farmasi, PT Kirmia Farma Tbk, menegaskan program vaksinasi mandiri yang disediakan untuk masyarakat umum bukan bertujuan untuk komersialisasi. Prinsip yang sama juga dilakukan oleh perusahaan pelat merah lain dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Bantahan tersebut disampaikan Sekretaris PT Kimia Farma Tbk (Persero), Ganti Winarno Putro. dalam konferensi pers baru-baru ini.
“ Tak ada BUMN ataupun yang lain untuk melakukan komersialisasi,” tegas Ganti.
Juru bicara PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto, menambahkan harga vaksinasi Covid-19 berbayar ini sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penetapan harganya bahkan sudah ditelaah oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sekadar informasi, BUMN Farmasi ini menyediakan vaksin Covid-19 jenis Sinopharm untuk masyarakat umum. Kimia Farma semula akan menyediakan stok 1,5 juta vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong Individu.
Pada tahap pertama, perusahaan pelat merah menyediakan total 40 ribu vaksin untuk 8 lokasi di 6 kota, yaitu Jakarta, Bali, Semarang, Solo, Surabaya, Bandung
“ Masing-masing lokasi dapat 5 ribu dosis, bergantung demand,” kata dia.
Kemunculan vaksin mandiri individu ini menuai beragam polemik di masyarakat. Meski secara spesifik dikhususkan untuk masyarakat mampu, publik membandingkan kehadiran program ini dengan vaksin gratis yang disediakan pemerintah.
Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mencapai status kekebalan komunal (Herd immunity) lewat vaksinasi juga sering menemui kendala di lapangan. Salah satunya adalah keengganan masyarakat berada dalam kerumunan ketika proses vaksinasi berjalan.
Diketahui pemerintah menetapkan target vaksinasi nasional sebanyak 181 juta warga di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut tercatat sudah ada 36.278.606 warga yang telah menjalani vaksinasi tahap I. Sementara yang sudah vaksinasi tahap II mencapai 15.016.412.(Sah)
Dream – PT Kimia Farma Tbk sedianya mulai menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 berbayar mulai hari ini, Senin 12 Juli 2021. Namun, BUMN itu memutuskan untuk menunda layanan tersebut.
“ Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno, kepada Liputan6.com.
Ganti mengatakan rencana vaksinasi berbayar ini menuai banyak pertanyaan. Inilah yang membuat manajemen perusahaan memutuskan untuk memperpanjang masa sosialiasi Vaksinasi Gotong Royong Individu. Ditambah lagi tentang pengaturan pendaftaran calon peserta.
“ Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia,” kata dia.
Sekadar informasi, Kimia Farma menyediakan 1,5 juta vaksin Covid-19 untuk layanan tersebut. Pada tahap pertama, BUMN ini menyediakan 40 ribu vaksin. Vaksin yang digunakan adalah Sinopharm.
(Sumber: Liputan6.com/Tira Santia)
Dream – Opsi vaksinasi Covid-19 berbayar kini resmi tersedia. Layanan ini akan tersedia di sejumlah klinik PT Kimia Farma Tbk mulai 12 Juli 2021 lewat program Vaksinasi Gotong Royong.
Bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan ini, Kimia Farma memasang tarif RpRp879.140 untuk dua dosis. Tarif ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Dikutip dari Liputan6.com, Minggu 11 Juli 2021, layanan ini disediakan Kimia Farma setelah mempertimbangkan hasil riset konsumen. Riset tersebut menunjukkan adanya keinginan masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19 secara individu agar segera mendapatkan kekebalan tubuh.
Wakil Menteri BUMN, Pahala N. Mansyuri, mengatakan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity). Sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan vaksin yang digunakan dalam vaksinasi berbayar Klinik Kimia Farma adalah Sinopharm. Tetapi, vaksin ini tidak untuk masyarakat yang sudah menerima dua dosis vaksin.
" Ini untuk yang belum pernah (bukan untuk penyuntikan vaksin dosis ke-3 atau booster)," kata Nadia.
Masyarakat yang ingin ikut Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar ini perlu mengeluarkan biaya Rp879.140 untuk dua dosis. Harga ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
Berikut rincian biaya untuk Vaksinasi Gotong Royong individu atau vaksinasi berbayar:
Harga vaksin per dosis : Rp321.660
Harga layanan : Rp117.910
Total 1 (satu) dosis : Rp439.570
“ Untuk satu orang butuh dua dosis, jadi dua kali Rp 39.570 sama dengan Rp879.140,” kata Nadia.
(Sumber: Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik