Ilustrasi
Dream - Hari bergeser sore. Rifan Ardiansah belum beranjak dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Mahasiswa asal Cianjur ini sengaja pulang terakhir dari kampusnya.
Ketika suasana dianggap aman, Rifan baru berani beranjak dari kampusnya. Tas atau kantong besar dikeluarkan dari tempat penyimpanannya. Botol-botol plastik bekas di jalan, kelas, dan tempat kost jadi incarannya.
Mahasiswa UPI ini memang berprofesi ganda. Kala sore atau malam menyapa, mahasiswa ini berubah menjadi pemulung botol plastik bekas.
Siapa sangka, pekerjaan yang dianggap hina ini justru jembatan bagi Rifan menuju kehidupan lebih baik. Rifan menjelma menjadi juragan sukses bisnis ikan.
Luas tambak garapannya tak hanya 100 atau 200 meter. Tak kurang dari 1,5 hektare tanah dimilikinya saat ini. Aset ini belum ditambah 3,5 Ha lahan milik mitra kerjanya.
Rifan, si pemulung botol plastik telah menjelma menjadi pengusaha muda. CV Rifan Guna Semesta menjadi kendaraan bisnisnya saat ini.
Laman mruf.org, seperti dikutip Dream, Selasa, 8 oktober 2014, bakat wirausaha memang sudah mengakar dalam diri Rifan. Menolak halus keinginan orang tua menjadi abdi negara, Rifan memilih menjadi wirausahawan.
Awal kiprah Rifan di dunia bisnis sudah dimulai kala masih duduk di bangku sekolah. Menjadi penjual pulsa adalah profesi ganda pertamanya sebagai siswa kelas tiga semester akhir.
Bisnis pertamanya ini berjalan tak semulus dalam bayanganya. Selain pesaing yang mulai banyak, Rifan harus membagi waktunya untuk fokus menghadapi ujian nasional.
Namun bangkrutnya bisnis pulsa Rifan menjadi pengalaman berharga bagi Rifan. " Bisnis yang mudah dijalankan, mudah juga ditiru," catat Rifan seperti dikutip Dream dari laman mruf.org.
Memasuki dunia mahasiswa, Rifan mencoba berbagai jenis usaha sebelum menjadi pengusaha tambak. Menjadi penjual gorengan adalah ladang bisnis barunya sebagai mahasiswa UPI.
Lagi-lagi, Rifan harus menelan pil pahit. Keegoisan mitra kerja membuat bisnis gorengan Rifan yang dibuatnya bersama rekan-rekannya bubar jalan.
Kapok membangun bisnis patungan, Rifan memilih merintis usaha sendiri. Pilihan inilah yang membuatnya menjadi pemulung botol platik bekas.
Dalam merintis bisnis barunya ini, Rifan tak ragu berguru pada orang-orang sukses di bisnis rongsokan. CV Majestic Buana di bekasi menjadi tempatnya belajar cara mengolah dan memasarkan hasil daur ulang sampah plastik.
Keputusan menjadi pemulung terpaksa ditempuh Rifan karena modal membangun bisnis rongsokan yang cukup besar. Hanya bermodal Rp 10 juta, Rifan harus membeli mesin dan sewa lahan dengan anggaran Rp 100 juta.
Aneka cara sudah ditempuh Rifan untuk mendapatkan modal.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu