Jack Ma
Dream - Sukses Jack Ma, mantan guru Bahasa Inggris di China yang mendirikan Alibaba, ternyata tak hanya mendatangkan keuntungan untuk dirinya pribadi. Seorang miliarder Rusia, Alisher Usmanov, ikut kecipratan untung berkali-kali lipat lewat perusahaan Jack Ma ini.
Usmanov mengklaim investasinya di Alibaba naik berlipat-lipat lebih dari 500 persen sejak dirinya memutuskn membeli sebagian saham perusahaan teknologi tersebut. Sayangnya, Saudagar Rusia ini menutupi besaran saham yang dimilikinya di Alibaba.
Investor teknologi yang merupakan orang terkaya di Rusia dengan nilai kekayaan US$ 18,5 miliar itu menolak menyebutkan berapa keuntungan yang didapatnya dari Alibaba.
Namun saat ditanya berapa persen keuntungannya di Alibaba, Usmanov mengatakan luar biasa. " Saya kira lebih dari 500 persen," katanya seperti dikutip Dream dari laman CNBC.com, Kamis, 27 November 2014.
Penjualan saham (IPO) Alibaba pada September 2014 merupakan IPO terbesar dalam sejarah sektor teknologi. Alibaba mampu mengumpulkan US$ 25 miliar dan nilai saham melonjak 38 persen.
Nilai saham di hari penutupan adalah Alibaba mampu meraup US$ 25 miliar saat hari pertama pendaftaran dan sahamnya langsung melonjak 38 persen.
Sementara itu pemilik Alibaba, Jack Ma, menyebut platform e-commerce yang didirikannya itu merupakan jembatan bagi pedagang kecil dalam memperluas pasar internasional mereka, termasuk akses kepada konsumen di Tiongkok.
" Saham Usmanov di Alibaba 'tidak besar tapi cukup besar bagi kami'," kata Jack Ma.
Perusahaan manajemen aset Usmanov, USM Advisor LLC, mengatakan kepada Bloomberg jika awal tahun ini miliarder Rusia tersebut telah mengurangi sahamnya di Facebook untuk dialihkan ke Alibaba sebagai portofolio di sektor investasi asingnya. Namun perusahaan tidak menyebutkan besaran dan nilai saham yang dialihkan itu.
" Saya mengagumi Facebook, tapi saya katakan 'selamat tinggal' Facebook," Usmanov mengatakan kepada CNBC, menyiratkan bahwa dia telah menjual seluruh sahamnya tapi tanpa penjelasan detail.
Usmanov juga menanamkan investasi di Xiaomi, perusahaan pembuat smartphone murah asal Tiongkok. Dia beralasan Xiaomi adalah raksasa teknologi di masa mendatang.
" Mereka telah menjadi raksasa teknologi di Tiongkok, perusahaan teknologi paling sukses setelah Huawaei," katanya.
Usmanov juga mengatakan jika ia tertarik untuk menanamkan investasi di sektor teknologi di India, terutama perdagangan online. " Kami sedang fokus ke sana. Saya kira pasar negara berkembang masih dianggap kurang bernilai," pungkas Usmanov. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media