Ini Kiat Menjaga Karyawan Andal Tetap Bertahan

Reporter : Ramdania
Jumat, 11 September 2015 07:01
Ini Kiat Menjaga Karyawan Andal Tetap Bertahan
Terkadang kebijakan perusahaan bisa 'membunuh' kinerja karyawan.

Dream - Bagi perusahaan yang ingin terlihat menarik bagi calon karyawan, menjalankan program manajemen karir adalah sangat penting.

Menurut sebuah penelitian di Timur Tengah, peluang karir adalah pendorong utama calon karyawan tertarik untuk bekerja di sebuah perusahaan, terlepas dari kelompok usia dan bangsa.

Sebanyak 66 persen karyawan menganggap posisi mereka saat ini sebagai batu loncatan untuk pekerjaan berikutnya dan hanya 12 persen merasa bahwa mereka mendapat promosi dalam pekerjaan dengan cukup cepat.

Dalam penelitian tersebut calon karyawan usia muda dan ekspatriat memilih kemajuan dalam karir sebagai kriteria teratas ketika mencari pekerjaan. Sementara di kelompok kedua lebih suka memilih menggunakan pendekatan manajemen karir.

Meskipun demikian, hanya sebagian kecil dari berbagai perusahaan di sana yang berhasil menjalankan program manajemen karir yang terstruktur.

Seperti dikutip dari Gulf News, Jumat, 11 September 2015, berikut ini tiga masalah umum terkait perekrutan karyawan yang dihadapi oleh banyak perusahaan dan bagaimana manajemen karir yang pro-aktif bisa mengatasinya.

1. Langkah strategis yang justru mematikan orang berbakat di perusahaan Anda

Langkah strategis seperti merger, outsourcing, fokus pada pasar baru dan sebagainya berisiko mengasingkan karyawan berkinerja tinggi. Karyawan berbakat mungkin akan merasa bahwa perubahan tersebut telah mempersempit pilihan karirnya.

Pengusaha cerdas tidak akan menghancurkan karir karyawannya di saat perusahaan itu sendiri melakukan langkah strategis. Langkah pertama yang diambil pengusaha seperti itu adalah berkomunikasi dengan karyawan tentang visi karir mereka. Dia juga akan mendukung karyawan dalam membuat keputusan karir dan transisi.

Pengusaha cerdas akan menegaskan nilai karyawan dengan memberikan mereka bimbingan, imbalan, peluang pengembangan, kenaikan jabatan ke manajemen senior dan inisiatif lain yang dirancang untuk mempertahankan keterlibatan karyawan bahkan melalui masa-masa sulit seperti ketika melakukan langkah strategis.

2. Manajer yang hanya 'menimbun' karyawan berkinerja tinggi

Karyawan berkinerja tinggi biasanya lapar akan tantangan. Dan perusahaan yang tidak aktif mengelola manajemen karir biasanya menyerahkan perekrutan karyawan berkinerja tinggi itu kepada para manajer. Padahal para manajer ini hanya merekrut dan mengembangkan karyawan berkinerja tinggi untuk unit bisnis mereka sendiri.

Para karyawan tersebut ditujukan pertama untuk menguntungkan unit bisnis mereka. Akibatnya para karyawan berkinerja tinggi hanya mendapat peluang pengembangan diri yang sempit. Dan seringkali tidak mencakup keterampilan luas yang dibutuhkan perusahaan untuk pengembangan di masa depan.

Pengusaha yang ingin menghindari perangkap ini biasanya membentuk budaya berbagi dengan menetapkan tanggung jawab untuk pengembangan karyawan berkinerja tinggi untuk manajer yang sangat senior atau spesialis sumber daya manusia yang berpengaruh.

3. Karyawan yang merasa dihalangi dalam karirnya

Banyak pengusaha mungkin benar dalam melakukan penilaian tentang kesiapan karyawan untuk langkah berikutnya, namun mereka kehilangan kesempatan untuk membimbing dan mempertahankan karyawan terbaik mereka.

Pengusaha yang menerapkan pendekatan manajemen karir secara sistematis akan membantu karyawan menumbuhkan harapan yang realistis tentang kemajuan karir mereka dengan memberikan dukungan pengembangan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan.

Manajemen karir ini termasuk mendefinisikan persyaratan keterampilan dan pengalaman, pelatihan, bimbingan, rotasi pekerjaan dan tugas-tugas lainnya.

Pendekatan untuk menerapkan manajemen karir tidak bisa disamaratakan antara satu perusahaan dengan lainnya. Tapi dasar manajemen karir yang baik terletak pada pendekatan terstruktur yang dimiliki oleh manajemen senior perusahaan, dan berdasarkan pengawasan yang kuat terhadap kinerja dan karir karyawan.

Di sisi lain, karyawan harus mengambil tanggung jawab untuk mendorong perkembangan mereka. Karyawan ambisius perlu api pendorong, kesabaran, ketekunan dan wawasan untuk memahami posisi mereka dalam perusahaan. Termasuk kekuatan dan kelemahan mereka.

Beri Komentar