Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda Rontoknya Kurs Rupiah Saat Ini dan Era Krismon 98

Beda Rontoknya Kurs Rupiah Saat Ini dan Era Krismon 98 Pemerintah Tak Mau Pelemahan Rupiahb Disamakan Dengan Krisis 1998. (FOTO: ANTARAFOTO)

Dream – Nilai tukar Dolar AS yang semakin perkasa membuat masyarakat mulai membanding-bandingkan kondisi saat ini dengan krisis moneter yang menghancurkan ekonomi INdonesia di 1998. Anggapan tersebut langsung dipatahkan pemerintah.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengimbau masyarakat untuk tak membandingkan kondisi kurs rupiah saat ini dengan kondisi Krismon 1998. Alasannya kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah jauh berbeda.

Dikutip dari Liputan6.com, Selasa 4 September 2018, Darmin mengakui nilai tukar rupiah saat ini dan tahun 1998 memang sama-sama berada di level Rp14 ribu. Namun pada 1998, kurs dollar AS lompat dari level Rp2.800 menjadi Rp14 ribu.

Sementara pergerakan dollar AS di tahun ini menguat dari level Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu.

“Maksud saya, cara membandingkan juga, ya, dijelaskanlah. Nggak sama kenaikan dari Rp13 ribu ke Rp14 ribu sekian dengan (kenaikan) dari Rp2.800,” kata Darmin di Jakarta.

Dia heran dengan banyaknya pihak yang membandingkan nilai tukar rupiah saat ini dengan krisis 1998.

“Eh, persoalan tahun 1998 itu enam kali lipat itu,” kata eks gubernur Bank Indonesia (BI).

Darmin mengatakan kondisi Indonesia jauh lebih baik daripada pada 1998. Tapi, dia mengakui ada salah satu kelemahan yang dialami Indonesia adalah soal transaksi berjalan yang defisit.

“Kelemahan kita hanya transaksi berjalan yang defisit. Berapa? 3 persen,” kata dia. 

Bandingkan dengan Argentina

Darmin mengatakan defisit berjalan saat ini lebih kecil daripada tahun 2014 yang mencapai 4,2 persen. Tak hanya itu, angkanya jauh lebih kecil daripada Brazil, Turki dan Argentina.

“Coba yang lain, inflasi. Di Argentina, berapa? Sekarang 30 persen. Setahun yang lalu 60 (persen). Kita? Malah deflasi. Pertumbuhan oke. Kita 5 persen,” kata dia.

Darmin menegaskan kondisi ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik daripada tahun 1998. Untuk masalah defisit, diakui defisit transaksi berjalan ini memang ada.

“Tapi nggak setinggi 2014, tahun 1994-1995, tidak setinggi 1984. Tolong membacanya, membandingkannya yang fair,” kata dia.

 

(Sumber: Liputan6.com/Septian Deny)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Beras Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Pemerintahan Jokowi

Harga Beras Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Pemerintahan Jokowi

Kondisi ini diperparah dengan ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi badai El Nino.

Baca Selengkapnya
Krisis Populasi di Negeri Ginseng, Presiden Korsel: Waktunya Hampir Habis

Krisis Populasi di Negeri Ginseng, Presiden Korsel: Waktunya Hampir Habis

Berturut-turut angka kematian melampaui angka kelahiran di negara yang ekonominya keempat terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya
Nyesek Banget! Ibu Temukan Putrinya Gunting Uang Rp100 Ribu dan Rp50 Ribu hingga Jadi Potongan Kecil, Uang Belanja Sirna

Nyesek Banget! Ibu Temukan Putrinya Gunting Uang Rp100 Ribu dan Rp50 Ribu hingga Jadi Potongan Kecil, Uang Belanja Sirna

Bikin Syok, Aksi Anak Gunting Uang Kertas Asli Hingga jadi Potongan Kecil

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Kelangkaan beras membuat harganya melambung tinggi

Baca Selengkapnya