Kolaborasi Ilmuwan Tiongkok Dengan Miliarder, Sukses Menumbuhkan Padi Di Atas Padang Pasir. (Foto: Next Shark)
Dream – Kini, padang pasir di Dubai bisa ditanami padi hibrida yang mampu tumbuh di air asin. Keberhasilan ini berkat kolaborasi ilmuwan Tiongkok dengan miliarder Dubai, Sheikh Saeed bin Ahmed Al Maktoum.
Dikutip dari Next Shark, Senin 4 Juni 2018, padi-padi ini ditanam pada Januari 2018 dan telah dipanen minggu lalu. Panen padi ini mencapai 7,5 ton per hektare, dua kali lipat daripada panen rata-rata global yang sebesar 3 ton per hektare.
Kedua pihak ini sepakat untuk mempromosikan padi air asin di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara untuk mengurangi kelangkaan pangan di masa depan.
Ilmuwan ini akan menguji coba penanaman padi di 100 hektare ada tahun ini. Pakar akan mengembangkan proyeknya setelah 2020 dengan lahan pertanian 83.600 hektare atau 10 persen dari wilayah Uni Emirates.
Sekadar informasi, penelitian tentang padi air asin dimulai sejak 1970. Penemuan spesies padi baru ini dilakukan oleh ilmuwan bernama Chen Risheng di Guangdon, Tiongkok.
Ilmuwan menghabiskan waktu 40 tahun untuk mengembangkan padi air asing dengan kawin silang dan rekayasa genetik.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib