Foto: Merdeka.com
Dream - Pengusaha terkemuka asal Uni Emirat Arab (UEA) Majid Al Futtaim meninggal dunia pada Sabtu, 18 Desember 2021. Kabar duka sang miliarder yang dikenal sebagai raja ritel negeri Arab ini bahkan sampai membuat Pemimpin Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum menyampaikan ucapan duka melalui akun Twitternya
" Semoga Tuhan mengasihani saudara kita Majid Al Futtaim, seorang pengusaha perintis dan salah satu yang paling penting di Dubai dan di antara orang-orang terbesarnya yang memberi kembali kepada bangsa," tulis Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum melalui akun Twitter miliknya, Sabtu, 18 Desember 2021.
Al Futtaim merupakan salah satu pelopor Who Gave Back to The Nation. Dia menduduki peringkat ketiga pengusaha Arab terkaya oleh Majalah Forbes tahun ini. Harta kekayaan Al-Futtaim dan keluarga ditaksir mencapai US$4,3 miliar atau hampir Rp62 triliun.
Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum memuji Majid Al Futtaim sebagai pengusaha perintis dan salah satu pria terhebat yang telah banyak membantu negara. Jasa Al Futtaim salah satunya adalah rencana MAF yang mengumumkan untuk mempekerjakan 3.000 orang di UEA dalam lima tahun ke depan.
Kabar duka juga disampaikan MAF juga merilis pernyataan terkait meninggalnya sosok pengusaha visioner yang mengubah wajah bisnis di seluruh wilayah.
" Pencapaian seumur hidupnya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang," kata perusahaan itu di Twitter resmi @majidalFuttaim.
Al Futtaim mendirikan raksasa ritel dan hiburan di UEA, yaitu Majid Al Futtaim Holding, atau dikenal sebagai MAF, pada tahun 1992. MAF adalah pengusaha jejaring bisnis hotel dan pusat hiburan ternama di UEA.
Menurut situs resmi perusahaan, MAF memiliki 13 hotel dan 29 mal, termasuk Mall of the Emirates yang merupakan salah satu atraksi utama Dubai, dan Mall of Egypt di Kairo.
Perusahaan tersebut juga memiliki kemitraan eksklusif sebagai pemegang waralaba untuk jaringan supermarket asal Prancis, Carrefour dan menjalankan lebih dari 375 hypermarket di 30 negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
Pada 2020 lalu, pendapatan MAF mencapai sebesar US$8,9 miliar.
Majid Al Futtaim, awalnya terikat dengan bisnis keluarga Al Futtaim yang dimulai pada tahun 1930-an, Al Futtaim Group.
Namun, karena perselisihan yang terjadi hingga bertahun-tahun di antara perusahaan itu, mendorong Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum untuk membagi bisnis Al Futtaim dan sepupunya, Abdulla, yang memiliki Grup Al Futtaim.
Abdullah yang juga seorang miliarder dikabarkan mendapatkan bagian dari bisnis keluarga dengan total kekayaan ditaksir US$2,2 miliar dengan keluarganya, menurut perkiraan Forbes.
Perusahaannya adalah distributor eksklusif Toyota di UEA, dan juga memiliki lisensi untuk mengoperasikan Hertz, Ikea, Toys " R" Us dan Zara di wilayah tersebut.
(Sah, Sumber: Forbes.com)
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online