Miliarder Lagi Happy, Bagi-bagi Duit Rp12 Miliar Lewat Twitter

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 9 Januari 2019 09:45
Miliarder Lagi Happy, Bagi-bagi Duit Rp12 Miliar Lewat Twitter
Horang kaya mah bebas.

Dream – Miliarder Jepang, Yusaku Maezawa, bagi-bagi duit kepada warganet Twitter. Tak tanggung-tanggung, dia akan memberikan uang tunai senilai total 100 juta yen (Rp12,94 miliar) kepada 100 warganet yang beruntung.

Dikutip dari Next Shark, Selasa 9 Januari 2019, syaratnya, Maezawa meminta warganet untuk mencuit ulang kartu ucapan Selamat Tahun Baru 2019. Di kartu itu, terdapat gambar siluet orang yang sedang naik roket.

Hadiah cuma-cuma itu juga merupakan kebahagiaan bos Zozotown karena telah mencetak penjualan senilai 10 miliar yen (Rp1,29 triliun).

“ Zozotown Spiring Sale adalah penjualan terbesar dalam sejarah dan mendapatkan peringkat teratas dengan (penjualan) 10 miliar yen!” cuit Maezawa.

Dia juga memberikan syarat agar warganet mengikuti akunnya dan mencuit ulang cuit yang barusan.

“ Saya akan memberikan 100 miliar yen (total hadiah) secara tunai. Caranya, follow akun saya dan Re-Tweet cuitan ini,” cuit Maezawa.

Untuk para pemenang, pria itu akan mengirimkan pesan langsung.

Saat ini, cuitan Maezawa telah dicuit ulang sebanyak 5,6 juta dan mendapatkan likes 1,5 juta.

 

1 dari 2 halaman

Duh, Miliarder Ini Danai Berita Palsu Rp10 M

Dream – Baru-baru ini nama Reid Hoffman jadi sorotan. Miliarder ini ketahuan menjadi donatur penyebar berita palsu.

Hal ini diketahui ketika pemilihan senat di Alabama, Amerika Serikat.

Dikutip dari Liputan6.com, Senin 31 Desember 2018, kelompok penyebar hoax yang didanai Hoffman ini berasal dari salah satu beberapa organisasi.

Dia merupakan donatur Partai Demokrat serta pendukung Doug Jones yang menghadapi Roy Moore dari Partai Republik dalam perebutan kursi senat.

Kelompok bernama American Engagement Technologies (AET) mendapat dana sejumlah US$750 ribu atau sekitar Rp10,92 miliar. Merekalah yang menyebar informasi palsu soal Moore lewat media sosial.

Taktik AET yang digunakan terhadap Moore, dipandang mirip seperti taktik Rusia yang santer disebut menyebar informasi palsu kala pilpres AS 2016. Tapi, tak jelas siapa dalang di balik kasus ini.

2 dari 2 halaman

Menyesal

Hoffman pun menyampaikan permintaan maaf dan berkata tidak tahu mengenai taktik AET. Miliarder Silicon Valley itu menyesal karena tidak meneliti kelakuan AET dengan lebih baik.

" Saya melihat taktik yang belakangan ini dikabarkan sangatlah mengganggu. Atas alasan itu, saya malu akan kegagalan saya dalam melacak AET - organisasi yang saya dukung - dengan lebih menyeluruh, sebab mereka membuat keputusan sendiri untuk mendanai proyek yang akan saya tolak," kata dia.

Sekadar informasi, Hoffman merupakan salah satu pendiri LinkedIn. Ia turut berperan dalam pendirian PayPal dan LinkedIn. Kekayaan saat ini mencapai USD 1,7 miliar (Rp24,75 triliun).

(Ism, Sumber: Liputan6.com/Tommy Kurniawan)

Beri Komentar