Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Naik Tipis, Indeks Syariah Labil di Awal Pekan

Naik Tipis, Indeks Syariah Labil di Awal Pekan Ilustrasi

Dream - Indeks acuan saham syariah di pasar modal Indonesia mengawali pekan ketiga Januari dengan bergerak positif. Namun laju indkes masih labil karena pemodal memantau ketat sentimen yang muncul.

Pada pra pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 19 Januari 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik tipis ke level 166,26. Pada peutupan akhir pekan lalu, ISSI ditutup di level 166,07.

Gerak positif ISSI di awal sesi ini masih belum mantap. ISSI sempat loyo dan terlempar kembali ke zona merah di level 165,99. Namun kini ISSI sudah mendapatkan sedikit tenaga untuk kembali ke teritori hijau.

Hingga 22 menit waktu perdagangan, ISSI tercatat sudah menguat tipis 0,378 poin (0,23%) ke level 166,45. Di awal sesi ini, sebanyak 90 emiten syariah telah bergerak menguat meski 33 lainnya masih tertinggal di zona merah.

Pelaku pasar sudah mentransaksikan lebih dari 21.848 kali dengan efek beralih tangan sebanyak 4,9 miliar saham. Dari aksi jual beli ini, lantai bursa dibanjiri dana mencapai Rp 632 miliar.

Gerak labil juga dialami indesk saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Dibuka menguat di level 682,89, indeks JII sempat terpeleset ke level 680,59. Pada penutupan akhir pekan lalu, JII bertengger di level 681,68.

Tercatat sudah 25 emiten keping biru syariah yang melompat ke zona hijau. Sementara 4 emiten lainnya masih melemah dan 1 emiten memilih diam di tempat.

Kali ini emiten tambang menjadi buruan pelaku pasar yang ingin mengoleksi saham bluechips syariah. ITMG dan PTBA sementara memimpin kenaikan tertinggi.

Secara umum, bursa saham Indonesia pagi ini dibuka menguat tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 3,780 poin (0,07%) ke level 5.152,159. Laju IHSG masih positif di sesi pembukaan usai menguat 10,102 poin (0,17%) ke level 5.157,270.

Total perdagangan saham di lantai bursa mencapai 214,07 juta saham dengan nilai transaksi Rp 246,07 miliar.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar turun 1,57 persen dan sektor saham manufaktur 0,22 persen. Emiten di sektor konstruksi memimpin penguatan usai menguat 0,70 persen, diikuti aneka industri 0,28 persen, dan tambang menanjak 0,63 persen.

Setelah sepekan kemarin menjual portofolionya, investor asing masih belum puas dengan aksi jualnya. Investor asing mencatat nett sell sekitar Rp 65 miliar.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Malaysia Tak Tergoyahkan dari Peringkat Pertama SGIE Selama 10 Tahun

Alasan Malaysia Tak Tergoyahkan dari Peringkat Pertama SGIE Selama 10 Tahun

SGIE Report merupakan State of the Global Islamic Economy yang diterbitkan DinarStandard di UAE

Baca Selengkapnya
Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Kemenag menyatakan 1 Syawal jatuh pada 10 April 2024,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.