Negara Petrodolar Terancam Paceklik Orang Kaya Baru

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 31 Juli 2015 08:32
Negara Petrodolar Terancam Paceklik Orang Kaya Baru
Pertumbuhan jumlah orang kaya baru negeri Petrodolar ini diperkirakan akan melambat.

Dream - Gejolak di Timur Tengah, debut pasar saham internasional yang tidak mengesankan dan penurunan harga minyak diprediksi akan mengguncang kekayaan orang-orang kaya Arab Saudi di tahun-tahun mendatang. Prediksi ini disampaikan konsultan riset kekayaan WealthInsight.

Meski lima tahun ke depan akan muncul lebih banyak jutawan di Saudi, tetapi laju pertumbuhannya diperkirakan akan melambat menjadi 12,4 persen, dibandingkan dengan 25 persen antara 2010 dan 2015.

Dengn prediksi ini, berarti jumlah jutawan Saudi pada 2020 akan berkisar 55.245 orang Saudi dengan kekayaan bersih lebih dari US$ 1 juta. Data WealthInsight melaporkan angka ini naik dari 49.150 pada tahun 2015.

Pada 2020, Arab Saudi juga akan menjadi salah satu negara paling padat penduduknya di antara negara Teluk dengan jumlah sekitar 29 juta.

" Seperlima dari jutawan Arab Saudi mendapatkan uang mereka dari minyak," ungkap laporan kata WealthInsight. Tapi penurunan 50 persen harga minyak mentah WTI selama 12 bulan terakhir menjadi salah satu faktor di balik melambatnya pertambahan jumlah jutawan di masa mendatang.

" Ada kekhawatiran lain di antara orang-orang kaya di Saudi," kata Oliver Williams, kepala WealthInsight, dalam laporan yang diterbitkan awal pekan lalu seperti dikutip laman CNBC, Jumat, 31 Juli 2015.

Selain runtuhnya harga minyak, Saudi juga mengalami krisis politik berupa dua perang yang telah dimulai di sepanjang perbatasan negara itu. Selain itu, akan ada persaingan ekonomi baru dengan Iran.

Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi melambat dari 10 persen pada 2011 menjadi 3,5 persen pada tahun lalu. Padahal, negara ini diprediksi memiliki penghasilan yang tinggi oleh Bank Dunia, dengan produk domestik bruto (PDB) US$ 746,2 miliar pada tahun 2014.

Jumlah warga Arab Saudi yang menghuni daftar orang terkaya versi majalah Forbes juga berkurang banyak pada tahun ini, khususnya mereka yang berbisnis minyak.

Sementara itu pusat keuangan Saudi yang selama ini berkisar di Riyadh mendapat ancaman dari kota tetangga, Jeddah. WealthInsight mencatat bahwa jumlah jutawan di Jeddah diperkirakan meningkat 7,7 persen pada 2019.

Jutawan pria Saudi yang tinggal di luar Jeddah lebih suka berinvestasi di bidang kesehatan untuk mendulang kekayaan mereka. Menurut Williams, berinvestasi di sektor ini akan menjadi diversifikasi bisnis yang menarik dibanding dengan minyak.

" Dalam lima tahun ke depan akan ada 27 persen jutawan yang berbisnis di sektor kesehatan untuk menambah kekayaan mereka."

Beri Komentar