Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang Arab Saudi Syok Dapat Pelanggan Emak-Emak Indonesia, Nawarnya Ugal-ugalan Kayak di Tanah Abang

Dream – Tanah Suci tak pernah kering oleh jemaah asal Indonesia. Ribuan umat Islam dari Indonesia selalu terbang ke Tanah Suci untuk umroh dan haji.

Saat musim haji tiba, rarusan ribu jemaah asal Indonesia bergabung dengan jutaan umat Islam dari penjuru Bumi untuk menunaikan rukun ke lima Islam tersebut.

Mengalirnya jemaah umroh, dan juga haji yang dilaksanakan setahun sekali, tentu menjadi berkah bagi pedagang di Arab Saudi. Para jemaah itu menjadi sasaran para pedagang lokal.

Komoditas yang disiapkan untuk jemaah Indonesia macam-macam, mulai suvenir, parfum, kebutuhan ibadah, hingga oleh-oleh makanan semacam kurma.

Barang-barang dan oleh-oleh itu sebenarnya bisa dibeli di Tanah Air. Di Tanah Abang misalnya, oleh-oleh semacam kurma, sajadah, tasbih, dan segala pernik buah tangan haji dan umroh, bejibun.

Jemaah haji dan umroh bisa mendapat barang yang sama dengan harga lebih miring, Tapi, tidak afdol jika tak membawa oleh-oleh dari Tanah Suci.

Sehingga tidak heran banyak pedagang Saudi yang sangat antusias menyambut kedatangan para jemaah, khususnya dari Indonesia. Mereka berharap para jemaah doyan belanja.

Artinya, jemaah adalah sumber fulus. Penghasil dinar. Para pedagang bahkan menerima uang rupiah dalam transasi mereka asal para jemaah Indonesia mau berbelanja.

Ramah, Bisa Bahasa Indonesia

Para pedagang Saudi pun juga ramah-ramah. Mereka tak segan menyapa dan mengumbar senyum demi menarik jemaah asal Indonesia.

Bahkan kita tentu pernah mendengar mereka bisa berbahasa Indonesia, bahkan Jawa sekalipun. Mereka juga menyebut sejumlah tokoh Indonesia, mulai Jokowi hingga Prabowo, untuk menarik jemaah Indonesia.

Pelanggan Emak-Emak

Salah satu pedagang Saudi yang bisa berbasaha Indonesia terlihat dalam video yang diunggah akun TikTok @muchtadil_anwar.

Jika mendengar gaya bicara dan tak melihat wajah yang memang khas Timur Tengah, mungkin kita akan menyangkanya sebagai orang Indonesia.

Dalam video itu, pedagang bergamis putih itu terlihat sedang melayani pelanggan di tokonya. Bukan dengan bahasa Arab, dia menjamu pelanggannya dengan bahasa Indonesia.

Rupanya kala itu ada emak-emak asal Indonesia yang sedang berbelanja. Emak-emak berjilbab biru dongker itu hendak membeli gelang.

Gigih Menawar

Seperti kebanyakan emak-emak di pasar Indonesia, ibu-ibu itu juga menawar gelang yang hendak dibeli itu. “Ini satu, 60 ribu,” kata pedagang pria itu.

“Jangan bahil,” sahut emak-emak itu dengan cepat, sambil tangannya mencolek sang pedagang. “Bahil kamu,” sambung dia.

“Sama-sama,” balas si pedagang, sambil tertawa.

dream.co.id

“Berapa yang benar?” desak emak-emak itu.

Pedagang itu pun memberi harga satu gelang menjadi 40 ribu. Dia menghitung gelang di tangan emak-emak itu hingga empat biji. “Ini 160,” kata pedagang itu setelah selesai menghitung.

“Ya sudah 120 lah, saya bayar,” kata emak-emak yang gigih menawar tersebut.

Pedagang Tak Kalah Gigih

Namun, pedagang itu tak mau. Dia melambaikan tangan pertanda tak sepakat. Namun emak-emak itu terus ngotot.

“Untuk sedekah,” kata emak-emak itu.

“Sebentar, no discount,” kata pedagang itu.

dream.co.id

Namun akhirnya transaksi itu berhasil juga. Pedagang itu terlihat memasukkan gelang ke dalam tas, bahkan memberikan satu gelang lagi. “Ini hadiah,” kata pedagang tersebut.

Tawar-menawar sengit itu berakhir dengan bahagia. Penjual maupun pembeli sama-sama tersenyum dengan harga yang disepakati bersama.

Di ujung video, emak-emak itu bahkan sampai meminta maaf kepada pedagang itu. “Maaf ya,” kata emak-emak itu.

No problemo, Pedagang itu bahkan membalasnya dengan senyuman, pertanda puas dengan transaksi tersebut.