KSP: Program PEN 2020 Tekan Angka Kemiskinan Indonesia

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 25 Februari 2021 17:12
KSP: Program PEN 2020 Tekan Angka Kemiskinan Indonesia
PEN adalah Pemulihan Ekonomi Nasional.

Dream - Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah secara berkelanjutan berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat miskin dan rentan. Dengan enam komponen utama, program ini diakui telah menjadi bantalan sosial untuk menekan angka kemiskinan di Tanah Air. 

Panutan S. Sulendrakusuma, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan estimasi Bank Dunia terjadi tanpa memperhitungkan adanya program emergensi sosial yang tepat untuk rumah tangga.

" Dengan begitu, data BPS tersebut membuktikan bahwa kebijakan pemerintah melalui program-program yang memberikan bantalan sosial mampu menekan angka kemiskinan yang tinggi,” ujar Panutan S dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Februari 2021.

Pemerintah saat ini telah mengalokasikan dana PEN sebesar Rp695,2 triliun. PEN diharapkan dapat menyediakan akomodasi bantuan kepada enam komponen yaitu Kesehatan, Perlindungan Sosial, Sektoral dan Pemda, UMKM, Pembiayaan Korporasi, dan Insentif Usaha.

Dari enam komponen tersebut, program Perlindungan Sosial memperoleh anggaran yang paling besar yaitu Rp230,21 triliun.

Dari total anggaran yang disediakan, program ini telah menyerap anggaran dengan sangat baik yaitu Rp217,99 triliun atau 94,7 persen per 23 Desember 2020 kemarin.

Selain untuk melindungi masyarakat miskin dan renta, pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Diskon Listrik, dan BST non Jabodetabek juga turut berusaha untuk memberikan perlindungan yang sama bagi penduduk kelas menengah.

1 dari 4 halaman

Program bantalan sosial lain yang dijalankan pemerintah adalah Bantuan Sembako Jabodetabek, BLT Dana Desa, Pra Kerja, Subsidi Gaji Naker, Bantuan Beras PKH, BST Kartu Sembako, Subsidi Gaji Guru Honorer Kemendikbud, hingga Subsidi Kuota Kemendikbud.

Intervensi pemerintah untuk menekan laju kemiskinan ini dapat dikatakan membuahkan hasil manis. Program PEN dinilai mampu menyelamatkan lebih dari lima juta orang menjadi kategori miskin baru.

Melalui upaya luar biasa ini, Indonesia berhasil menekan potensi lonjakan angka kemiskinan hingga 27,55 juta, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini jauh lebih rendah dari estimasi Bank Dunia pada 2020 yang berkisar 5,5 juta sampai 8 juta orang.

(Sah, Laporan: Silmi Safriyantini)

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 4 halaman

Sosok Triana Rahmawati, Perempuan Hebat Bantu Mengentas Kemiskinan Lewat Inovasi

Dream – Membantu masyarakat miskin tak harus menunggu kamu menjadi hartawan terlebih dahulu. Meski kecil, kontribusi kamu akang sangat membantu kehidupan kaum papa. Inilah yang telah dibuktikan Triana Rahmawati.

merintis Griya Schizofren dan Youthproject.id, Triana didaulat sebagai salah satu sosok perempuan yang berkontribusi besar pada upaya menekan laju kemiskinan di Tanah Air. Pengalaman itulah yang dibagian Triana saat tampil di Leadership Summit 2020, Sabtu, 19 Desember 2020 kemarin,

Tria sapaannya, menyatakan bahwa pemuda memiliki potensi besar menjadi pemimpin terbaik untuk generasinya. Hal terpenting bagi pemuda adalah mengetahui potensi unik dalam dirinya.

Sayangnya, masih banyak pemuda yang belum mau bergerak padahal sudah tahu harus berbuat apa untuk bangsanya.

“ Di era pandemi ini pemuda mesti bisa mengambil keputusan dengan tepat. Ia  harus memiliki kemampuan untuk mengubah dan mengedukasi dirinya tentang apa yang terjadi hari ini dan harus melakukan apa untuk membantu mengatasi masalah yang ada,” tegas Tria di hadapan 57 penerima manfaat Beasiswa aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) Angkatan 10.

 

 

3 dari 4 halaman

Mampu melihat peluang


Triana Rahmawati

© © Dompet Dhuafa

Tria yang pernah menyabet Kartini Milenials Awards menyampaikan jika pemuda terkhusus perempuan harus berdaya. Menurutnya, perempuan adalah pencetak peradaban di Indonesia. Seorang perempuan harus memiliki pemikiran luas dan mampu melihat peluang strategis untuk memberdayakan orang lain.

Ia menuturkan perempuan memiliki kemampuan menggerakan masyarakat melalui kegiatan dari sektor terkecil rumah tangga. Rumah adalah tempat pertama melakukan perubahan dan perempuan memiliki jaringan motherhood yang kuat saling sokong satu sama lain.

“ Dengan kemampuannya tersebut sejak lama perempuan telah meminimalisasi tingkat kemiskinan, meskipun skalanya tidak besar namun secara konsistensi terus berjalan dan kehadirannya terasa hingga saat ini,” ujar Tria.

4 dari 4 halaman

3 poin penting


Leadership Summit 2020

© © Dompet Dhuafa

Tria yang sukses dengan Griya Schizofrennya ingin mengajak pemuda berkontribusi nyata  merangkul mereka yang dianggap tak berdaya tetapi memiliki kemampuan luar biasa.

“ Hubungan kemiskinan dan kejiwaan ternyata erat kaitannya, hanya saja banyak yang meremehkan orang dengan masalah kesehatan jiwa, padahal mereka pintar dan mampu berdaya untuk dirinya juga komunitasnya,” terang Tria.

Menurut Tria ada tiga poin penting agar pemuda paham cara menggapai tujuannya yaitu pemuda memiliki bio power yang harus dimanfaatkan supaya bisa terus bergerak, berinovasi, berkontribusi, dan berdaya; self leadership pemuda harus jalan, dan skill adaptif yang dimiliki membuat pemuda terus berkembang.

“ Jangan merasa nyaman lalu tertinggal, no pain no gain untuk  mendapatkan impian-impian kita. Hidup itu mengambil konkuesni yang bisa kita ukur,” pesan Tria.(Sah)

Beri Komentar