Ilustrasi (http://www.iccfwm.com/)
Dream - Kabar kurang menyenangkan datang pada industri pengelola aset syariah. Industri pengelola aset syariah dunia saat ini disebut tengah menghadapi defisit kepercayaan. Inilah yang menghantam pertumbuhan industri tersebut.
Hal ini terungkap dari survei global dari Knowledge, Attitude and Practise (KAP) of the Global Islamic Wealth Management Industry yang dikeluarkan Edbiz Consulting.
" 48 persen responden mengatakan mereka tak pernah menggunakan produk ataupun jasa pengelola aset syariah," kata Group CEO dari HD-Edbiz Group, Dr Sofiza Azmi mengutip laman Zawya, Senin, 28 Maret 2016.
Menurut Sofiza, hal itu terjadi karena publik minimnya pemahaman, kepercayaan, dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan syariah. " Inilah alasan utama kenapa mereka tak mau mendaftar," katanya.
Hal ini pun diakui para pelaku industri keuangan syariah. Sebanyak 18 persen dari 50 pelaku industri keuangan dan ahli terbaik dunia mengaku sulitnya menyakinkan kalangan orang superkaya berinvestasi di produk syariah.
" Ini membuktikan adanya defisit kepercayaan saat berhubungan dengan pengelolaan keuangan dengan cara syariah," katanya.
Saat mencari saran kepada manager investasi profesional dan penasihat keuangan, sekitar 21 responden mengatakan mereka lebih memilih mengelola hartanya sendiri.
Temuan ini menunjukan jika pola pikir generasi baru dari investor muda lebih senang mengelola segalanya sendirian.
" Sikap skeptis generasi Y pada nilai manajer keuangan merupakan dampak langsung dari keyakinan bahwa mereka bisa memperoleh informasi lebih mudah," kata Sofiza.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN