Pengelola Keuangan Syariah Dunia Hadapi Krisis Kepercayaan

Reporter : Syahid Latif
Senin, 28 Maret 2016 11:13
Pengelola Keuangan Syariah Dunia Hadapi Krisis Kepercayaan
Sebanyak 48 persen responden mengaku tak pernah menggunakan produk ataupun jasa pengelola aset syariah

Dream - Kabar kurang menyenangkan datang pada industri pengelola aset syariah. Industri pengelola aset syariah dunia saat ini disebut tengah menghadapi defisit kepercayaan. Inilah yang menghantam pertumbuhan industri tersebut.

Hal ini terungkap dari survei global dari Knowledge, Attitude and Practise (KAP) of the Global Islamic Wealth Management Industry yang dikeluarkan Edbiz Consulting.

" 48 persen responden mengatakan mereka tak pernah menggunakan produk ataupun jasa pengelola aset syariah," kata Group CEO dari HD-Edbiz Group, Dr Sofiza Azmi mengutip laman Zawya, Senin, 28 Maret 2016.

Menurut Sofiza, hal itu terjadi karena publik minimnya pemahaman, kepercayaan, dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan syariah. " Inilah alasan utama kenapa mereka tak mau mendaftar," katanya.

Hal ini pun diakui para pelaku industri keuangan syariah. Sebanyak 18 persen dari 50 pelaku industri keuangan dan ahli terbaik dunia mengaku sulitnya menyakinkan kalangan orang superkaya berinvestasi di produk syariah.

" Ini membuktikan adanya defisit kepercayaan saat berhubungan dengan pengelolaan keuangan dengan cara syariah," katanya.

Saat mencari saran kepada manager investasi profesional dan penasihat keuangan, sekitar 21 responden mengatakan mereka lebih memilih mengelola hartanya sendiri.

Temuan ini menunjukan jika pola pikir generasi baru dari investor muda lebih senang mengelola segalanya sendirian.

" Sikap skeptis generasi Y pada nilai manajer keuangan merupakan dampak langsung dari keyakinan bahwa mereka bisa memperoleh informasi lebih mudah," kata Sofiza.

Beri Komentar