

Dream - Pasar Taman Puring dikenal sebagai primadona tempat sepatu murah. Namun sayang, eksistensi pasar yang menjual barang dengan harga miring itu sekarang mulai redup. Penyebabnya tak lain karena aktivitas jual beli online yang makin marak.
Selain jumlah pembeli menurun, kebanyakan pembeli menawar dengan harga yang jauh dari harapan.
Pasar dengan dua lantai yang menjual sepatu hingga kaos dengan harga miring ini sekarang mulai ditinggal pembeli.
Pada salah satu lorong di pasar Taman Puring bahkan terlihat beberapa kios yang sudah tidak berpenghuni.
Pengunjung yang berlalu-lalang di pasar Taman Puring juga terlihat sedikit dan cenderung sangat sepi.
Sejumlah toko yang menjual sepatu juga nampak sepi pembeli. Suasana pasar tersebut hanya disibukkan aktivitas para penjual yang menata dagangannya.
Sepinya pembeli imbas aktivitas jual beli online yang kian marak. Melihat kondisi ini para pedagang sudah berusaha untuk ikut berjualan secara online. Sayangnya, usaha itu tidak berjalan dan mereka mengaku belum mendapat penghasilan yang diharapkan dari jualan online.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata harga rumah jaman dulu di Bintaro tahun 1984 cuma segini
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan harga pasaran rumah di daerah tersebut dengan luas tanah dan bangunan yang sama, harga itu termasuk murah.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung membuat omset pedagang menurun drastis.
Baca SelengkapnyaUntuk ukuran Jakarta, kos dengan harga Rp400 ribu sudah termasuk sangat murah.
Baca SelengkapnyaSeringkali kita menemukan penjual memasang harga dengan angka 9.
Baca SelengkapnyaAngga Wijaya memperlihatkan kamar pribadi di rumah barunya dengan sang istri.
Baca SelengkapnyaRumah itu berlantai dua dengan gaya klasik modern.
Baca Selengkapnya