Quran Surat Al Adiyat: Arab, Arti, Asbabun Nuzul, dan Kandungan Ayat

Reporter : Arini Saadah
Senin, 4 Januari 2021 08:38
Quran Surat Al Adiyat: Arab, Arti, Asbabun Nuzul, dan Kandungan Ayat
Surat Al Adiyat merupakan surat ke-13 yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni turun setelah Surat Al Ashr dan sebelum Surat Al Kautsar.

Dream – Surat al Adiyat merupakan salah satu surat di dalam mushaf Al Quran yang terdiri dari 11 ayat dan termasuk ke dalam golongan Makkiyah. Surat Al Adiyat diturunkan setelah surat Al ‘Asr.

BACA JUGA: Mad iwad dalam alquran dan cara membacanya

Nama Al-'Adiyat diambil dari kata Al-'Adiyat pada ayat yang pertama, artinya kuda yang berlari kencang. Nama ini diambil dari ayat pertama yang Allah bersumpah dengannya. Surat ini tidak memiliki nama lain.

Jumhur ulama berpendapat bahwa surat ini termasuk surat Makkiyah. Bahkan disebutkan, Surat Al Adiyat merupakan surat ke-13 yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni turun setelah Surat Al Ashr dan sebelum Surat Al Kautsar.

Sedangkan secara urutan mushaf, ia merupakan surat ke-100, yakni setelah Surat Al Zalzalah. Jika surat Al Zalzalah diakhiri dengan balasan atas setiap kebaikan dan keburukan, maka surat Al Adiyat menjelaskan apa yang mengantarkan pada amal-amal buruk tersebut.

Surat Al Adiyat secara umum menggambarkan kerugian kebanyakan manusia pada hari terjadinya kiamat. Yakni mereka yang ingkar kepada nikmat Allah, bakhil karena cinta dunia dan tidak mempersiapkan diri menghadapi akhirat. Berikut bacaan quran surat Al Adiyat beserta arab, arti, asbabun nuzul dan kandungan ayatnya.

1 dari 3 halaman

Bacaan Surat Al Adiyat Ayat 1-11

Berikut bacaan surat al Adiyat ayat 1-11 lengkap dengan terjemahannya seperti dilansir dari quran.kemenag.go.id:

 Ilustrasi

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,

 

Ilustrasi

dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),

 

Ilustrasi

dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,

 

Ilustrasi

maka ia menerbangkan debu,

 

Ilustrasi

dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.

 

Ilustrasi

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

 

Ilustrasi

dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

 

Ilustrasi

dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

 

Ilustrasi

Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,

 

Ilustrasi

dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,

 

Ilustrasi

sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.

2 dari 3 halaman

Asbabun Nuzul Surat Al Adiyat

Meski di atas telah dijelaskan bahwa Surat Al Adiyat merupakan surat Makkiyah, namun sebagian ulama berpendapat bahwa surat Al Adiyat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad Saw hijrah.

Ilustrasi

Pendapat bahwa surat Al Adiyat adalah Madaniyah karena ada hadis yang diriwayatkan oleh Bazzar, Ibnu Abi Hatim dan Hakim tentang asbabun nuzul ayat 1 surat Al Adiyat.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata Rasulullah Saw mengirim pasukan berkuda. Selama satu bulan taka da kabar, lantas turunlah surat Al Adiyat. Asbabun Nuzul surat Al Adiyat ini tercantum dalam Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam tafsir Al Munir.

Sementara itu, secara urutan mushaf, surat Al Adiya merupakan surat ke-100 yakni setelah surat Al Zalzalah. Apabila surat Al Zalzalah diakhiri dengan balasan atas setiap kebaikan dan keburukan manusia, maka surat Al Adiyat menjelaskan apa yang mengantarkan manusia pada amal-amal buruk tersebut.

Surat Al Adiyat secara umum menunjukkan kerugian manusia pada saat hari kiamat, yaitu ketika mereka ingkar kepada nikmat Allah Swt, bakhil karena terlalu cinta dunia, dan tidak menyiapkan bekal untuk akhirat.

3 dari 3 halaman

Kandungan Ayat

Ilustrasi

Surat Al Adiyat ini diawali dengan sumpah Allah. Dia bersumpah dengan kuda perang yang lari kencang tengerah-engah hingga memercikkan api saat kakinya bergesekan dengan batu. Semua itu rela dilakukan kuda demi memenuhi kehendak tuannya. Mengingatkan manusia, mengapa justru mereka ingkar kepada nikmat-nikmat Allah. Mengapa tidak seperti kuda yang siap dikendalikan ke medan perang kapan saja.

Maka manusia diingatkan agar tidak mencintai dunia yang membuat bakhil. Sementara nanti ketika dibangkitkan dari kubur, harta dunia yang dulu dicintainya itu tak memberi manfaat apa-apa. Pada saat itu, ditampakkan segala yang tersembunyi dalam hati. Termasuk betapa besar cintanya kepada dunia. Termasuk betapa besar kebakhilannya.

Manusia diingatkan hari kebangkitan; ada hisab, ada balasan. Dan Allah Maha Mengetahui serta tak ada yang tersembunyi dari-Nya meskipun dirahasiakan rapat-rapat dalam hati.

 

 (Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar